UP
    Latest News

Anggota Facebook Ditawari 'Bunuh Diri'

Anggota Facebook Ditawari 'Bunuh Diri'
http://i46.tinypic.com/11rddky.jpg
Sebuah situs menawarkan 'bunuh diri' bagi para pengguna Facebook yang telah bosan atau ingin berhenti menggunakan situs pertemanan ini.

Seperti dikutip detikINET dari AFP, Kamis (10/12/2009), situs www.seppukoo.com tersebut menawari para anggota Facebook sebuah halaman memorial sebagai tanda mereka telah 'bunuh diri', berhenti memakai Facebook.

"Ketimbang jatuh ke tangan musuh, samurai Jepang kuno lebih memilih mati terhormat dengan pedang," demikian tertulis di situs. Ritual ini dikenal dengan 'seppuku'.

"Seperti seppuku mengembalikan kehormatan samurai sebagai seorang prajurit, seppuko.com juga melakukannya pada tubuh digital," tambah situs ini.

Musuh para user Facebook dikatakan sebagai para perusahaan yang mengambil keuntungan besar dengan marketing di Facebook. Memang sering terdapat protes bahwa privasi user tak terlindungi di Facebook dan bahkan diungkap ke pihak ketiga untuk jadi sasaran promosi.

Situs ini menawarkan 5 langkah 'bunuh diri' bagi user Facebook pertama-tama dengan log in ke situs sesuai dengan password Facebooknya. Jika sudah melakukan langkah terakhir, pihak situs akan mengabari 'bunuh diri' ini pada teman-teman Facebook mereka.

Dan jika semua tahap sudah diselesaikan, profil Facebook user bakal dinonaktifkan. Bila ada teman Facebook yang mengikuti tindakan bunuh diri user, maka sang user bakal mendapatkan rangking. Pihak situs mengklaim, sejauh ini 15.000 user sudah berkomitmen 'bunuh diri'.

Namun jangan khawatir, ritual 'bunuh diri' ini tak berarti user akan kehilangan akun Facebooknya selamanya. Sebab pihak situs menyatakan, sewaktu-waktu user dapat kembali mengakses akun Facebooknya dengan log in seperti biasa.

sumber: http://www.detikinet.com

Foto Karapan Sapi Dari Indonesia Masuk Karya Fotografer Digital Terbaik 2009 Dunia

Foto Karapan Sapi Dari Indonesia Masuk Karya Fotografer Digital Terbaik 2009 Dunia

Kita perlu bangga dengan warisan budaya leluhur kita, mungkin inilah yang menjadi ketertarikan Muhammad Fadli mengangkat lomba karapan sapi untuk bisa bersaing dan berkompetisi di ajang bergengsi dunia yaitu Digital Camera Photographer of the Year 2009. Sebuah ajang paling prestisius bagi kalangan fotografer profesional (Digital Camera Fotographer) kelas dunia.

Karapan Sapi , diangkat oleh M Fadli ke ajang kompetisi Fotografer  Dunia

Karapan Sapi , diangkat oleh M Fadli ke ajang kompetisi Fotografer Dunia

Akhirnya karya Muhammad Fadli ini berhasil memenangkan kategori World in Motion karya yang di beri nama The Pacu Jawi, dimana kategori ini didukung oleh Harian Telegraph dari Inggris, Selamat ya bung Fadli, Anda telah membawa harum Indonesia di dunia Internasional. Beberapa karya yang menjadi juara lainnya adalah:

karya fotografi dunia

karya fotografi dunia

karya fotografi dunia

karya fotografi dunia

karya fotografi dunia

karya fotografi dunia

karya fotografi dunia

karya fotografi dunia

sumber: http://juandry.blogspot.com/2009/12/foto-karapan-sapi-dari-indonesia-masuk.html

Sejarah Sepatu

Sejarah Sepatu
Pada Tahun 1800
Sepatu bersol karet pertama dibuat dan dinamakan "Plimsolls."

1892
Goodyear dan perusahaan sepatu karet divisi dari US Rubber Company, memulai memproduksi sepatu karet dan kanvas dalam nama yang berbeda dan pada akhirnya ditentukan bahwa Keds adalah nama yang terbaik.

1908
Marquis M. Converse mendirikan Converse shoe company, yang merevolusi permainan bola basket lebih dari seabad dan menjadi ikon Amerika.

1917
Sepatu keds adalah sepatu atletik pertama yang diproduksi secara massal. Kemudian sepatu ini nantinya akan disebut sneakers oleh Henry Nelson McKinney, seorang agen periklanan untuk N.W. Ayer & Son, karena solnya lebih halus dan tidak menimbulkan suara decitan pada kondisi tertentu.

1917
Converse mengeluarkan sepatu basket pertama, the Converse All Star.


1920
Adi Dassler, pendiri Adidas, mulai memproduksi sepatu olahraga buatan tangan di kamar mandi ibunya, tanpa bantuan alat-alat listrik.

1923
The All Star memberikan kesempatan pada Chuck Taylor All Star, untuk membuat sepatu bermerek Chucks, Cons, Connies. Sepatu ini terjual lebih dari 744 juta di 144 negara.


1924
Adi dan Rudolph Dassler, dengan bantuan 50 anggota keluarganya, mendaftarkan bisnisnya dengan nama Gebr der Dassler Schuhfabrik di Herzogenaurach, Jerman. Ini menjadi awal berdirinya Adidas seperti sekarang.

1931
Adidas memproduksi sepatu tenis pertamanya.

1935
Converse merilis the Jack Purcell dengan logo "Smile" di bagian depan. Sepatu itu menjadi sangat terkenal di Hollywood dan di kalangan anak-anak nakal, namun pada tahun 1930, ketika badminton dan tenis menjadi terkenal, Jack Purcell hanya tinggal sejarah.

1948
Puma Schuhfabrik Rudolf Dassler didirikan dan dunia dikenalkan pada PUMA Atom, sepatu sepak bola pertama PUMA digunakan oleh tim sepakbola Jerman Barat.

1950's
• Sneakers menjadi sepatu pilihan di mana-mana dan menjadi simbol dari pemberontakan. Murah dan mudah diperoleh oleh seluruh anak muda di seluruh dunia. Di U.S., cheerleaders menggunakan sweaters, rok mini dan kaos kaki pendek dengan sepatu dan atasan canvas (atau keds). The fashion secara resmi diperkenalkan ketika James Dean difoto menggunakan celana jinsnya dan sneakers putih.
• Sepatu bertumit tinggi alias "stiletto" menjadi tren di awal 1950-an.

1962
Phil Knight dan Bill Bowerman melucurkan sepatu atletik berteknologi tinggi (di tahunnya) dengan Blue Ribbon Sports (BRS) dan pada tahun 1968 seiring dengan design dan teknologinya yang baru, mengganti nama mereka menjadi Nike.

1970
• Platform shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci menjadi incaran pria dan wanita.
• Era 70-an juga merupakan awal bagi sepatu model bakiak menjadi populer.

1972
Logo Adidas mengalami perubahan dengan memakai konsep "Trefoil Logo" yakni logo visual tiga daun kerangkai.

1979
Nike menciptakan seri Nike Air yang pertama. Lalu pada tahun 1982 dirilis Air Force One, dan meluncurkan si legendaris Nike Air Jordan (1985)--yang merupakan sebuah achievement bagi the rookie of Chicago Bulls', Michael Jordan hingga Nike Air Max pada tahun 1987.

reebok-classic-nylon.jpg

1990
Awal era ini diramaikan dengan jenis sepatu bersol rata, berwarna dan persegi. Namun, lagi-lagi platform shoes kembali berjaya.

1995
Museum sepatu Bata di Toronto, Kanada resmi dibuka pada bulan Mei.

1996
Adidas melakukan modernisasi dengan konsep "We knew then-we know now" yang menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan masa kini.



1998-2001
Sepatu lars menjadi salah satu simbol paling populer dari Orde Baru yang militeristik.

2006-2008
Model wedges shoes (bertumit sebiji) yang cocok dengan banyak jenis outfit, warp dan strappy shoes menjadi incaran wanita.

sumber: http://haxims.blogspot.com/2009/12/sejarah-sepatu.html

Foto-Foto Terlarang dari Hindia Belanda

Foto-Foto Terlarang dari Hindia Belanda
Selasa, 8 Desember diterbitkan buku yang berisikan foto-foto terlarang yang dibuat di Hindia-Belanda - nama Indonesia di zaman kolonial - antara tahun 1945 hingga akhir 1949.



Foto-foto dilarang pemerintah Batavia, karena hanya mau memberikan gambaran yang positif tentang perang ketika itu. Foto tentara yang terluka tembakan, atau penduduk yang ditangkap dan diancam laras senapan, foto-foto yang boleh dibilang kontroversial, tidak pernah muncul di media Belanda. René Kok, Erik Somers dan Louis Zweers menggabungkan hampir 200 foto dalam buku mereka 'Perang Kolonial 1945-1949: Dari Hindia Belanda ke Indonesia. Radio Nederland berbincang dengan Erik Somers, salah satu penulisnya.

René Kok, Erik Somers dan Louis Zweers memang sudah lama menyelidiki berbagai arsip gambar dan juga fotografi mengenai Perang Dunia II. Selain itu mereka juga menyelidiki arsip-arsip foto di periode dekolonisasi Hindia-Belanda antara 1945 hingga 1949. Ketika itu banyak wartawan yang dipakai oleh pemerintah kolonial untuk membuat foto-foto perang. Para wartawan ini diwajibkan untuk menyerahkan semua foto yang dibuat kepada pemerintah Batavia untuk diseleksi, sebelum dikirim ke media di Belanda.

Disensor
Banyak foto yang tidak terseleksi karena dianggap mengandung unsur-unsur yang mengagetkan sehingga bisa meresahkan sanak keluarga serta penduduk Belanda. Foto serdadu yang terluka misalnya, atau tawanan perang, tidak pernah ditampilkan di media.

Sebenarnya periode 1945, setelah 17 Agustus dan 1949, dikenal dengan periode Bersiap, dan setelah itu dimulai aksi agresi I dan II oleh Belanda, dan berakhir dengan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda 27 Desember 1949. Istilah Belanda 'Politionele Actie' memang sengaja tidak digunakan oleh ketiga penulis. Menurut mereka istilah ini digunakan pemerintah Belanda untuk membenarkan aksi di Indonesia yaitu mengembalikan ketenangan dan pemerintahan di Hindia-Belanda, dan digunakan untuk menutup-nutupi apa yang terjadi ketika itu.

Setelah menyelidiki ratusan foto yang ditemukan, ketiganya menyimpulkan, bahwa sejak hari pertama pasukan Belanda datang ke Indonesia, dimulailah periode perang, dalam hal ini perang kolonial.

Memang saat itu banyak foto yang beredar mengenai perang. Tujuan utama buku ini adalah menerangkan kepada rakyat Belanda, bahwa pemberitaan mengenai perang ketika itu, terutama foto, telah terlebih dulu diseleksi, disensor oleh pemerintah, dinas intel dan militer Belanda. Hanya diperlihatkan foto-foto yang sesuai dengan kebijakan pemerintah, kebanyakan foto-foto yang menutup-nutupi dan tidak memperlihatkan situasi yang sebenarnya. Jadi foto-foto yang tidak membuat khawatir sanak keluarga para militer di Belanda. Ketika itu ada 120.000 tentara Belanda dikirim ke Indonesia.

Keadaan sesungguhnya
Foto-foto yang diterbitkan sekarang, justru foto yang dilarang atau ditolak oleh badan sensor, tapi oleh karena satu dan lain hal masih tetap disimpan di berbagai badan arsip. Foto-foto ini menunjukkan gambaran lain tentang perang, kekerasan, teror dan lainnya, atau gambaran perang sesungguhnya.

Rakyat Belanda tidak boleh merasa khawatir akan nasib tentara, sanak keluarga mereka yang ditugaskan ke Hindia-Belanda. Itulah tujuan utama. Setiap bentuk keresahan, apalagi tentangan terhadap perang ini membawa dampak negatif bagi pemerintah dan pimpinan militer Belanda ketika itu. Termasuk foto-foto di mana penduduk Indonesia menyambut gembira pasukan Belanda yang ketika itu dianggap sebagai 'pembebas'.

Kebijakan yang sama juga digunakan pemerintah Amerika Serikat dalam perang Irak. Dan juga di Afghanistan. Foto-foto yang dipublikasi sebisa mungkin tidak membuat orang bereaksi negatif. Foto-foto yang dibuat fotografer embedded, dan dibuat berdasarkan permintaan pemerintah atau militer.

Foto-foto ini bertolak belakang dengan cerita para serdadu yang kemudian kembali ke Belanda. Setibanya di tanah air mereka merasa tidak dihargai, karena gambaran publik tentang perang itu sangat positif. Tidak ada kejahatan, kekerasan, teror atau aksi berdarah.

Selain itu Belanda juga perlahan-lahan harus menerima bahwa mereka kehilangan wilayah koloni dan dari awalnya perang ini sudah dianggap gagal. Satu hal yang sudah pasti tidak menimbulkan simpati publik.

Reaksi
Banyak reaksi diterima ketiga penulis, terutama dari kalangan veteran KNIL di Belanda. dan juga dari anak-anak mereka, generasi kedua setelah perang. Buku ini, dan terutama foto-foto tersebut menjelaskan mengapa ayah mereka tidak mau berbicara tentang perang. Atau justru bercerita banyak mengenai berbagai kekerasan yang terjadi di saat perang, menjelang akhir hayat mereka. Dengan kata lain buku ini menceritakan sisi negatif dari perang.

Koloniale Oorlog: 1945-1949
René Kok, Erik Somers, Louis Zweers
Penerbit Carrera
ISBN: 978 90 488 0320 0

Terbit mulai 8 Desember 2009

Seorang pemuda yang terluka diberi pertolongan medis oleh anggota brigade marinir Belanda


Operasi Quantico. Seorang serdadu marinir terlihat mengancam sekelompok warga Indonesia yang diintrogasi


Operasi Quantico. Seorang pemuda ditarik rambutnya agar keluar dari tempat persembunyian


Presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati dielu-elukan oleh warga Indonesia, setelah berpidato di Yogyakarta, November 1949



sumber: http://haxims.blogspot.com/2009/12/foto-foto-terlarang-dari-hindia-belanda.html