Edhie Baskoro atau lebih dikenal dengan panggilan Ibas yang menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat selama ini dikenal tak pernah bersuara dalam forum resmi parlemen. Bila pun Ibas berkomentar ke media, lebih dido
minasi melalui rilis yang dikirim melalui surat elektronik.
Namun, sidang paripurna DPR Jumat (30/3/2012) lalu seolah menjadi titik penting bagi menantu Menko Perekonomian Hatta Rajasa ini. Betapa tidak, sepanjang sejarah Ibas menjadi anggota legislatif periode 2009-2014, baru saat sidang paripurna kali ini menjadi juru bicara terkait pandangan fraksinya.
Saat menyampaikan pandangan Fraksi Partai Demokrat, Ibas ditemani secarik kertas yang ia bacakan terkait polemik di pasal 7 ayat (6a). "Partai Demokrat berpikir jernih dan rasional untuk menyelamatkan perekonomian nasional dengan segala risiko mengorbankan citra dan pencitraan, Partai Demokrat setuju langkah pemerintah untuk penyelamatan ekonomi nasional," ujar Ibas saat menyampaikan sikap Fraksi Partai Demokrat.
Selain tampil sebagai juru bicara fraksi untuk pertama kalinya, dalam forum lobi antarfraksi, anggota Komisi Pertahanan DPR itu juga turut serta menjadi tim lobi Fraksi Partai Demokrat DPR. Tampak sesekali Ibas turut serta dalam lingkaran kecil dengan sejumlah politisi lintas fraksi untuk membicarakan soal poin krusial dalam RAPBN P 2012.
Karena isu BBM yang menguras energi publik dan parlemen ini, Ibas Yudhoyono pun berubah. Bisa saja, perubahan ini menandai sikap Ibas ke depan bakal lebih aktif dalam perannya baik sebagai Sekjen DPP Partai Demokrat maupun anggota Komisi Pertahanan DPR RI yang selama dua tahun lebih ini lebih bersikap pasif. [mdr]