UP
    Latest News

Kurniawan dwi Yulianto : Pemain Harus Tegas Tuntut Pelunasan Gaji

Kurniawan dwi Yulianto : Pemain Harus Tegas Tuntut Pelunasan Gaji
Permasalahan yang dihadapi sejumlah pemain, juga sempat dirasakan mantan pemain timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. Namun kini, striker berjuluk si Kurus itu sudah menerima haknya berupa gaji selama lima bulan. "Sebelumnya, sesuai kebijakan konsorsium ada terminasi 2 bulan, tapi saya tidak mau. Saya tetap berjuang dan akhirnya mendapatkan hak," jelas Kurniawan Dwi Yulianto di FX, Jakarta, Jumat (28/12).
Menurut Kurniawan, apa yang didapatkannya, bukan tanpa upaya. Sebelumnya, ia mengaku terus-menerus memperjuangkan haknya kepada klub.
"Selama ini yang banyak dirugikan adalah pemain. Kami tidak minta, tidak ngemis, tidak ngutang, tapi itu adalah hak kami," jelasnya.
Kurniawan pun berharap hal tersebut dilakukan pemain lainnya. "Saya beri saran kepada para pemain yang belum dibayar, bahwa kalian harus tegas. Jangan kalian diam saja atau menerima apa adanya. Berjuanglah untuk hak kalian," ujar Kurniawan.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan APPI per tanggal 10 Desember 2012, tercatat 10 klub ISL masih menunggak gaji pemain. Kesepuluh klub itu yakni Sriwijaya FC, Pelita Jaya, Persiba Balikpapan, Persija, PSMS, PSPS, Persidafon, Deltras, Persela, Arema. Sementara status penunggakan gaji PSAP belum jelas.
Adapun di IPL, berdasarkan catatan APPI sebelumnya Bontang FC menjadi klub yang belum melunasi kewajibannya. Sementara lima lainnya, Klub hanya membayar 2 Bulan ditambah 20 persen dari total tunggakan.
PT Liga Indonesia selaku operator ISL sendiri sebelumnya telah berjanji akan segera menuntaskan permasalahan tunggakan gaji. Mereka akan mengambil alih proses pembayaran dengan menalangi utang klub kepada pemain.(jh)

Rita Subowo : KONI gak Bisa Bentuk Timnas !

Rita Subowo : KONI gak Bisa Bentuk Timnas !
Rencana KONI Pusat untuk membentuk timnas U-23 untuk SEA Games 2013 Myanmar, direspon oleh Ketua tim Task Force bentukan pemerintah, Rita Subowo. Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu menilai bahwa KONI tidak bisa membentuk tim sendiri. "Hal-hal menyoal pembentukan timnas U-23 memang berada di bawah KONI sebagai Ketua Dewan Pelaksana Satlak Prima, tapi bukan berarti KONI bisa bentuk tim sendiri," kata Rita Subowo di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (28/12).
Menurut Rita, pembentukan timnas harus tetap melewati PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia. "Jadi, tidak bisa seperti itu caranya."
"Saya sendiri tahu betul bagaimana tugas KONI karena pernah menjadi ketua. Yang jelas kami tidak ingin membentuk konflik baru dan akan menjembatani. Timnas hanya satu, timnas itu merah-putih, dan timnas itu Indonesia," jelas Rita.
Sebelumnya, permasalahan pembentukan timnas U-23 turut menjadi bahan pembicaraan. Ini setelah KONI Pusat berupaya untuk membentuk tim untuk SEA Games mendatang.
Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Umum KONI, Tono Suratman sebelumnya mengatakan telah menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepala timnas U-23.(JG)

Naser Al Sebai ingin Main di Liga Indonesia Sampai gantung Sepatu

Naser Al Sebai ingin Main di Liga Indonesia Sampai gantung Sepatu
Bek Persib Bandung asal Suriah, Naser Al Sebai mengaku ingin berkarir lebih lama di Indonesia. Naser bahkan menyatakan Indonesia mungkin akan jadi tempat berpijak karirnya hingga memutuskan gantung sepatu.

 Pemain yang masih menanti kehadiran keluarganya di Bandung itu, menargetkan bisa berkarir di Indonesia selama 10 tahun. Artinya, Naser ingin menghabiskan karir sepak bolanya selama satu dekade atau lebih lama dari karir profesional di negara kelahirannya, Suriah.

 Tidak hanya hanya itu, Naser bermimpi kelak bisa tampil di ajang internasional atau antarklub Asia bersama Persib maupun klub Indonesia lainnya. berharap kiprah kali pertamanya di persepakbolaan Indonesia bisa membawa klub yang dibelanya juara liga, sehingga bisa berkiprah di tingkat internasional.

"Kalau klub yang saya bela di Indonesia juara, entah itu Persib atau klub mana tentu saya merasa betapa bangganya ketika nama saya disebut dalam laga internasional bersama klub saya yang berhasil menjuarai liga," ujar Naser.

 Karena itu ia berharap juga konflik yang terjadi antara PSSI dan KPSI segera berakhir karena dampaknya merusak masa depan setiap pemain. "Konflik itu tentu akan berpengaruh juga karena akan merusak masa depan pemain termasuk saya di dunia sepak bola," ujar Naser.

Terlebih, eks pemain timnas U-23 Suriah ini sudah membulatkan diri untuk berkarir di Indonesia selama 10 tahun setelah melihat animo masyarakat Indonesia terhadap sepakbola begitu tinggi. "Ya memang keinginan saya dan rencananya ingin tinggal dan bermain bola di Indonesia hingga 10 tahun ke depan," jelasnya.

Terlepas dari itu, Naser mengaku khawatir dengan kondisi keluarganya di Suriah. Karena itu, ia berencana akan memboyong keluarganya ke Indonesia secepatnya agar fokus berkarir di Indonesia. Kekhawatiran Naser cukup beralasan karena saat ini, Suriah tengah dilanda perang saudara.

"Saya khawatir dengan keluarga saya di Suriah, apalagi di sana sedang tidak kondusif. Makanya dalam waktu dekat ini akan dibawa ke Indonesia karena di Bandung aman," tandasnya. (mt)

Aksi WO di Piala Gubernur Jatim , PSBK terancam dilarang ikut kompetisi

Aksi WO di Piala Gubernur Jatim , PSBK terancam dilarang ikut kompetisi
- Keputusan mundur PSBK Blitar dalam pertandingan melawan Persebaya DU di Stadion Kanjuruhan Malang, membuat Pengprov PSSI Jatim meradang. Tim berjuluk Laskar Peta itu dipastikan akan menerima sanksi berat karena dianggap merusak penyelanggaraan Turnamen Piala Gubernur Jatim 2012.

Ketua Ketua Bidang Kompetisi Pengprov PSSI Jatim Rosyid Madani menegaskan jika sanksi kepada PSBK sudah pasti akan dikeluarkan. "Kami sedang mengumpulkan bukti dan saksi-saksi, dalam 1 x 24 jam setelah kejadian sanksi sudah keluar, bisa nanti malam. Pasti akan kita berikan sanksi karena sudah jelas-jelas mundur dari pertandingan, " tandasnya.

Sesuai Peraturan Khusus Turnamen Piala Gubernur Jatim 2012 jelas disebutkan jika mundur dari pertandingan merupakan pelanggaran berat. "Tidak hanya sanksi berupa denda tapi juga sanski secara organisasi, seperti larangan mengikuti semua turnamen yang akan digelar Pengprov PSSI Jatim, " ujarnya.

Bahkan tidak menutup kemungkinan official team PSBK juga akan menerima sanksi jika memang ditemukan bukti kuat. "Kami sedang mengumpulkan bukti dan saksi-saksi, kalau memang ditemukan, ofisial PSBK juga bisa kena sanksi dari Pengprov PSSI, " tandasnya.

Lebih berat lagi, peristiwa mundurnya PSBK ini juga akan dilaporkan kepada PT Liga Indonesia. Bisa jadi PT Liga Indonesia yang sebagai pengelola Divisi Utama juga akan memberikan sanksi kepada PSBK yang tergabung dalam Zona II (Jatim-Yogya) di kompetisi Divisi Utama musim
depan.

 "Ini bisa lebih panjang, karena turnamen ini juga menjadi agenda dari PT Liga Indonesia, jelas kita akan tembuskan ke sana, " ucapnya.

Yang membuat Pengprov PSSI Jatim lebih kecewa, lanjut Rosyid alasan mundurnya PSBK dalam laga melawan Persebaya terkesan dibuat-buat, "Kalau alasanya uang match fee itu tidak masuk akal. Panitia sudah siap membayar dengan cara transfer kerena cash tidak memungkinan karena sudah malam, " jelasnya.

Padahal sejak awal, panitia juga sudah menjelaskan jika ajang ini bisa menjadi dimanfaatkan sebagai sebagai persiapan tim-tim Jatim berlaga di kompetisi baik Divisi Utama maupun Liga Super, Januari mendatang.

"Kejadian ini kita sesalkan dan menjadikan pelajaran buat kami. Niat kita menggelar agar tim-tim Jatim punya ajang pemanasan, tapi malah dibuat macam-macam. " sesalnya.

 Peristiwa mundurnya PSBK terjadi saat laga melawan Persebaya, Kamis (27/12) malam. Saat itu, PSBK tiba-tiba tidak mau melanjutkan pertandingan babak kedua ketika kedudukan sementara 1-0 untuk kemenangan Persebaya. Setelah diusut ternyata PSBK meminta uang pembayaran match fee dilunasi oleh panitia.

Menurut Manajer M. Samanhudi Anwar uang match fee saat laga melawan Arema baru dibayar setengah, yaitu Rp 5 juta dari total Rp 10 juta. Karena tak mau terulang, PSBK meminta match fee dibayar lebih dulu sebelum pertandingan melawan Persebaya selasai.

"Ini bukan masalah uang tapi soal komitmen, kami akan lapor gubernur karena beliau harus tahu soal ini, " ancam pria yang juga menjabat wali kota Blitar ini.(DH)

Bepe jadi Pemain Terbaik Kelima di Asia versi ESPN

Bepe jadi Pemain Terbaik Kelima di Asia versi ESPN
Sosok Bambang Pamungkas memang harus kita akui sebagai legenda sepak bola Indonesia. Pemain bernomor punggung 20 ini dimasukkan ESPN dalam daftar 10 pemain terbaik Asia 2012.
Dalam peringkat yang dirilis, Bepe menempati urutan kelima dan menjadi satu dari tiga pemain Asia Tenggara. Yang menarik, Bepe, berada di atas bek Inter Milan, Yuto Nagatomo. Selain itu, kiper Wigan Atletic Ali Al-Habsi.
Bepe sendiri hanya kalah baik dari pemain Uni Emirate Arab dan Al-Ain, Omar Abdulrahman, pemain Jepang dan Manchester United, Shinji Kagawa, pemain Korea Selatan dan Augsburg FC, Koo Ja-Cheol, dan pemain Korea Selatan dan Ulsan Horangi, Lee Keun-ho.
Kolumnis ESPN, John Duerden mengatakan keputusan menempatkan Bepe di posisi kelima dalam jajaran 10 pemain terbaik di Asia, bukan tanpa alasan. Di sepak bola Indonesia, Bepe telah memberi sesuatu hal bagus untuk sebuah kemajuan.
“Terkadang, tidak hanya soal mencetak gol, meski Bambang telah melakukan hal itu dan mencetak 16 gol untuk klub tercintanya, Persija Jakarta. Ia telah melakukan hal yang lebih dari itu,” tulis John Duerden.
Misalnya saja, Bepe kerap menjadi pembicara untuk permasalahan yang dihadapi pemain, terutama yang haknya tidak dibayar tepat waktu. Bepe juga dinilai memiliki visi dan jiwa kepemimpinannya yang baik di dalam negara yang memiliki keterbatasan. “Setidaknya itu ada di dalam lapangan sepak bola.”
“Ia juga telah menunjukkan penetangan terhadap perpecahan di sepak bola Indonesia, yang memiliki dua liga dan federasi sepak bola. Selain itu, ia telah berupaya untuk membuat timnas kembali didukung suporter.”
“Mungkin akan sulit bagi pemain lain untuk mencontoh apa yang telah dilakukan Bambang Pamungkas di atas lapangan, tetapi semua bisa belajar tentang apa yang dilakukan di luar lapangan,” sambung pernyataan John Duerden.[bnt]
10 pemain terbaik di Asia versi ESPN:
1. Omar Abdulrahman (Uni Emirat Arab dan Al Ain)
2. Shinji Kagawa (Jepang dan Manchester United)
3. Koo Ja-cheol (Korea Selatan dan FC Augsburg)
4. Lee Keun-ho (Korea Selatan dan Ulsan Horangi)
5. Bambang Pamungkas (Indonesia dan Persija Jakarta)
6. Yuto Nagatomo (Jepang dan Inter Milan)
7. Teerasil Dangda (Thailand dan Muangthong United)
8. Amjad Radhi (Irak dan Arbil)
9. Rozaimi Rahman (Malaysia dan Harimau Muda)
10. Ali Al Habsi (Oman dan Wigan Athletic)

Kisah Unik Topi Toga

Kisah Unik Topi Toga
TopikTerupdate - Mengapa saat kelulusan memakai toga? Mengapa tali pada topi toga dipindahkan dari kiri ke kanan? Bagaimana asal-muasal toga?

Di Indonesia, secara umum kostum kelulusan disebut toga - berasal dari penyebutan untuk pakaian di jaman Romawi kuno. Pada masa tersebut, kaum intelektual kerap memakai kain panjang (kira-kira 6 meter) yang dibalut sedemikian rupa, sehingga membentuk kostum. Bedanya dengan pakaian biasa, toga tidak dijahit.


Di negeri barat, kostum kelulusan hanya disebut gown. Sementara topi berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard. Ada juga yang menyebutnya "graduate cap" dan "black cap".

Banyak peneliti meyakini mortarboard merupakan pengembangan dari biretta, yakni topi yang dikenakan oleh pendeta Katolik Roma.  Biretta sendiri terinspirasi dari bahasa Italia "berretto" (berasal dari kata latin "birrus" dan Yunani "pyrros"). Di jaman Romawi sekitar abad 12 hingga 14, berretto sebagai ciri bagi kalangan pelajar akademik, seniman, dan humanis.

Walau demikian, paten mortarboard justru menjadi milik penemu dari Amerika Serikat, Edward O' Reilly dan imam Katolik, Joseph Durham di tahun 1950. Mungkin karena dibentuk bujursangkar, serta penambahan komponen seperti besi di dalam mortarboard sehingga lebih kokoh. Nyatanya, tak semua mortarboard dewasa ini memakai besi di dalamnya.

Sejak disahkannya paten tersebut, mortarboard dengan bentuk seperti yang kita lihat dewasa ini menjadi umum di seluas dunia.

Penambahan komponen tali pada mortarboard pun diduga berasal dari tradisi orang Amerika. Di negara tersebut, semua jenis kelulusan dari tingkat sekolah dasar hingga SMA serta Universitas selalu memakai "gown" dan "mortarboard".

Bila di Indonesia hanya dikenal warna hitam, tidak demikian dengan Amerika Serikat. Di sana, setiap jurusan memiliki warna berbeda. Misalnya Engineering memakai warna oranye, Law (hukum) memakai warna ungu, dan sebagainya. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa lihat di wikipedia.


Tassel 
Tali pada mortarboard disebut juga dengan "tassel". Tidak semua tingkatan pendidikan di Amerika Serikat selalu memindahkan tassel dari kiri ke kanan, walau tassel menjadi aksesoris penting pada mortarboard. Misalnya, untuk mahasiswa pascasarjana (S2) selalu membiarkan tassel di sisi kiri.
 


Warna tassel pun banyak ragamnya. Pada tingkat Senior High (sebanding SMA) warna tassel terdiri dari tiga warna, salah satu menjadi warna sekolah tersebut (color identity). Lalu di tingkat sekolah tinggi, mahasiswa yang lulus dengan gelar cum laude mengenakan tassel berwarna emas.

Mengapa pada kebanyakan upacara kelulusan (wisuda) tassel sering dipindahkan dari sisi kiri ke sisi kanan? Banyak pendapat mengenai ini, tanpa ada dasar yang pasti.

Ada pendapat menyebutkan, pemindahan ini mengartikan bahwa seorang mahasiswa saat masih belajar di universitas selalu menggunakan otak kiri. Maka, setelah lulus pemindahan tassel ke sisi kanan dengan harapan saat terjun ke masyarakat, siswa tersebut juga menggunakan otak kanan.

Sementara pendapat lain - umum dipercaya masyarakat barat - menyebutkan ini hanya prosesi biasa. Ada perbedaan di sini, tassel awalnya menggantung di sisi kanan. Ini artinya siswa masih berstatus candidate (calon kelulusan), dan ketika dipindahkan ke sisi kiri artinya sudah graduate (lulus).

Ada juga pendapat yang mengatakan pemindahan tassel sebagai arti bahwa mahasiswa yang lulus telah siap menyongsong hidup baru.

Apa pun opini yang berkembang, selamat bagi kamu yang akhirnya wisuda. Semoga bekal ilmu yang didapat selama kuliah tidak sia-sia, ya :-)