UP
    Latest News

Ikan Berkaki Yang Unik

Ikan Berkaki Yang Unik
Axolotl (Ambystoma mexicanum) adalah tipe salamander yang bisa menghabiskan masa hidupnya dalam bentuk larva. Binatang eksotis nan unik ini kadang disebut juga sebagai “Mexican Walking Fish” sebab ia terlihat seperti ikan yang memiliki tangan dan kaki. Akan tetapi, sebenarnya Axolotl bukanlah sejenis ikan, melainkan sejenis salamander langka yang terdapat di Mexico City. Panjang Axolotl bisa mencapai 30 cm, tetapi rata-rata ukurannya hanya 15 cm. Warna tubuh mereka rata-rata hitam atau coklat kepirangan dan banyak juga yang albino dengan warna yang lucu misalnya merah muda. Hewan ini memiliki insang yang berada diluar tubuhnya. Insang ini tampak berada disamping kepalanya sehingga sepintas tampak seperti tanduk. Orang-orang Timur sering menimbulkan fantasi yang dikaitkan pada suatu legenda mengenai ular naga sehingga tidak jarang mereka disebut juga sebagai ikan naga.





Axolotl termasuk kadal yang memiliki umur panjang, Axolotl dapat hidup hingga 10 - 15 tahun dan dapat berkembang sampai 60cm, bahkan pernah tertangkap 1 ekor Axolotl raksasa di pedalaman mexico yang berukuran hingga 1,4 meter, penemuan itu benar-benar mengejutkan, tetapi setelah di teliti oleh pihak ahli itu hanyalah keadaan abnormal yang jarang terjadi (gigantisme)








Axolotl selalu hidup dalam air dan suka memakan ikan kecil, cacing, dan larva. Hewan ini terkadang muncul di permukaan air, tetapi ada juga yang menjelang dewasa dan bertambah besar tidak pernah timbul di permukaan air dan hanya tinggal di dasar danau selama hidupnya. Salamander jenis ini adalah salamander yang digolongkan di dalam Salamander jenis berbahaya, karena dapat menyemburkan racun asin dari mulutnya, namun jika kelenjarnya di buang dengan benar maka hewan ini dapat di jadikan peliharaan yang lucu.




Nama Axolotl di ambil dari bahasa Aztec yang berarti anjing air. Axolotl masih bersepupu dekat dengan tiger salamander. Uniknya, hewan ini bermetamorfosis hanya bila dalam keadaan terpaksa, terpaksa dalam hal ini adalah jika tempat mereka hidup sumber airnya mengering, maka Axolotl dapat bermetarmorfosis ke bentuk darat dan jika sudah ada air kembali maka Axolotl dapat kembali ke wujud air. Bentuk darat dari axolotl mirip dengan bentuk larvanya, dengan perbedaan insang yang menghilang, ekor yang lebih kompres dan mata yang nampak menonjol. Kehadiran hormon tertenu diketahui dapat memicu axolotl bermetamrofosis kedalam bentuk reptil darat. Selain itu penambahan sejumlah kecil iodine kedalam air juga bisa memicu hal yang sama.




Dia dapat menumbuhkan kembali anggota tubuh, taring, kulit, organ, dan bagian dari otak dan tulang belakangnya yang terluka.
Beberapa binatang lain mempunyai kemampuan untuk beregenerasi, tetapi hanya salamander meksiko yang dapat menumbuhkan kembali begitu banyak bagian tubuh yang berbeda di sepanjang hidup mereka.




Axolotl dapat ditemukan di Danau Xochimilco and Danau Chalco di Meksiko. Belakangan, populasi mereka terancam akibat pembangunan yg dilakukan pada danau itu untuk mencegah banjir musiman, sehingga jumlah air di danau menyusut & habitatnya terganggu. Masuknya ikan2 dari daerah lain yg diperkenalkan manusia jg menyebabkan populasinya menyusut. Jumlah axolotl di alam tidak diketahui. Namun jumlah populasi diperkirakan menurun dari sekitar 1.500 per mil persegi pada 1998 menjadi hanya 25 per mil persegi tahun ini, berdasarkan penelitian ilmuwan Zambrano menggunakan perangkat jala. Usaha panjang International Union for Conservation of Nature memasukkan axolotl dalam Red List tahunannya sebagai yang terancam punah. Mereka mengatakan binatang ini bisa hilang dalam lima tahun.

sumber : http://copisusu.blogspot.com/2010/04/ikan-berkaki-yang-unik.html

Elizabeth Bathory Pembunuh Terhebat Dalam Sejarah

Elizabeth Bathory Pembunuh Terhebat Dalam Sejarah
Elizabeth Bathory, merupakan seorang pembunuh berantai terbesar dalam sejarah, tercatat kurang lebih 650 nyawa manusia melayang sia-sia ditangannya. Ini adalah pencapaian rekor kasus pembunuhan berantai yg dilakukan oleh seorang individu dengan memakan korban tertinggi sepanjang sejarah umat manusia.


Lukisan Elizabeth Bathory Disaat Dirinya Berusia 25Tahun.

Elizabeth Bathory lahir di Hungaria thn 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad ‘The Impaler’ Dracul meninggal.

Kakek buyut Elizabeth Bathory adalah Prince Stephen Bathory yangmerupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Darcul ketikadia merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya. Orangtua Elizabeth, Georges dan Anna adalah bangsawan kaya raya dan merupakansalah satu keluarga ningrat paling kaya di Hungaria saat itu.

Keluarga besarnya juga terdiri dari orang2 terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun keluarga Bathory memiliki ’sisi’ lainnya yg lebih ‘gelap’ selain segala kekayaan dan popularitasnya.

Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yg lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual.

Thn 1575, di usia 15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferencz Nadasdy yang 10 thn lebih tua darinya. Karena suaminya berasal dari ningrat yg lebih rendah, maka Count Ferencz Nadasdy menggunakan nama Bathory dibelakangnya. Dengan demikian Elizabeth bisa tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Bathory dan tidak menjadi Nadasdy.

Kedua pasangan tsb kemudian tinggal di Kastil Csejthe, yg merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Csejhte dilembah dibawahnya. Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferencz lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman). Ferencz kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan ‘Black Hero of Hungary’.

Elizabeth yg masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikannya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yg melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat.

Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya. Tapi hal tsb tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Bathory.

Elizabeth kemudian mulai terpengaruh dengan satanisme yg diajarkan oleh salah seorang pelayan terdekatnya yg bernama Dorothea Szentes yg biasa disebut Dorka. Karena pengaruh Dorka, Bathory mulai menyenangi kepuasan seksual lewat penyiksaan yg dilakukannya terhadap pelayan2 lainnya yg masih muda.

Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu : suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yg merangkap sebagai kekasih Elizabeth. Bersama para kru S&M-nya, Elizabeth merubah kastil Csejthe menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual.

Para gadis-gadis muda yg jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian2 tubuh tertentu.

Tahun 1600, suaminya Ferencz meninggal dan era teror sesungguhnya dimulai. Memasuki usia 40 tahunan Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar. Kulitnya mulai menunjukan tanda2 penuaandan keriput yg sebenarnya lumrah di usia tsb.

Tapi Elizabeth adalah pemuja kesempurnaan dan kecantikan dan dia akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya. Suatu saat dengan tidak sengaja seorang pelayaan wanita yg sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras.

Elizabeth yg marah kemudian menampar gadis malang tsb. Darah memancar dari hidung gadis tsb dan mengenai telapak tangan Elizabeth . Saat itu Elizabeth disebutkan ‘menduga dan percaya’ bahwa darah gadis muda tsb memancarkan cahaya kemudaan mereka.

Serta merta dia memerintahkan 2 pelayannya, Johannes Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis tsb, menarik tangganya keatas bakmandi dan memotong urat nadinya. Ketika si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera mesuk kedalam bak mandi dan berendam dalam kubangan darah.

Dia menemukan apa yg diyakininya sebagai ‘Rahasia Awet Muda’. Ketika semua pelayan mudanya sudah mati, Elizabeth mulai merekrut gadis muda di desa sekitarnya untuk menjadi pelayan di Kastilnya. Nasib mereka semuanya sama, diikat diatas bak mandi kemudian urat nadi mereka dipotong hingga darah mereka menetes habis kedalam bak mandi tersebut.

Elizabeth seringkali berendam didalam kolam darah sambil menyaksikan gadis yg jadi korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas. Sesekali Elizabeth bahkan meminum darah para gadis tsb untuk mendapatkan ‘INNERBEAUTY’. Lama kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa tsb masih kurang baginya.

Demi mendapat darah yg lebih ‘berkualitas’, Elizabeth kemudian mengincar darah para gadis bangsawan rendahan. Dia kemudian melakukan banyak penculikan terhadap gadis2 bangsawan utk dijadikan korbannya. Namun hal tsb justru menjadi bumerang baginya karena hilangnya gadis2 bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian dikalangan bangsawan, orang2 berpengaruh hingga Raja sendiri.

Contoh replika yang menggambarkan kejadian sesungguhnya dalam kamar mandi Elizabeth Bathory.

Tanggal 30 Desember 1610, sepasukan tentara dibawah pimpinan sepupu Elizabeth sendiri, menyerbu Kastil Csejthe di malam hari. Mereka semua terkejut melihat pemandangan yg mereka temukan di dalam kastil tersebut. Mayat seorang gadis yg pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang gadis lagi yg masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah.

Dibagian penjara ditemukan belasan gadis yg sedang ditahan menunggu giliran dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yg sebagian besar sudah mulai membusuk. Selama pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611 sekurangnya 650 daftar nama korban2nya didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak.

Mulai darikeluarga2 petani hingga keluarga2 bangsawan. Elizabeth sendiri tidak pernah didatangkan di pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanyake 4 pelayannya yg diadili dan kemudian dihukum mati. Namun Elizabeth mendapatkan hukumannya juga.

Raja Hungaria memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Kastil Csejthe selama sisa hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dengan hanya menyisakan lubang kecil yg digunakan untuk memasukan makanan dan minuman sehari2.

Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth di-isolasi dengan tembok dikamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yg disajikan untukbElizabeth tidak disentuh selama seharian. Penjaga itu kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah di lantai.

Elizabeth Bathory ‘The Blood Countess’ meninggal di usia 54 tahun. Bahkan Vlad Dracul tidak pernah berkubang dalam darah atau meminum darah. Oleh sebab itu julukan ‘Vampir’ sebenarnya lebih cocok ditujukan kepada Elizabeth Bathory.

sumber : http://batbitunik.blogspot.com/2010/06/elizabeth-bathory-pembunuh-terhebat.html

Sensasi Horor Dari Bangunan Angker Lawang Sewu

Sensasi Horor Dari Bangunan Angker Lawang Sewu
Lawang Sewu sudah terkenal dengan keangkeran nya. Orang-orang yang tinggal disekitar perumahan sana sering mengatakan bahwa mereka melihat bayangan-bayangan dan sebagainya. Lawang Sewu terletak di Semarang, Jawa Tengah dan diberi nama Lawans Sewu yang dalam bahasa Jawa berarti Seribu Pintu karena bangunan ini mempunyai pintu yang banyak sekali.

Ini adalah penampakan Lawang Sewu pas sore hari
Ini adalah pemandangan dari lobi atas yang mengarah ke tugu muda. Kelihatan lumayan indah ya.
Ini merupakan dalam menara yg kelihatan seperti kembar kalau dari luar, fungsinya adalah merupakan saluran air, Belum kelihatan angkernya ya!
Lanjuta ya. Inilah Roof top yang merupakan tempat terjadinya pemenggalan kepala dan mutilasi masal ketika gedung ini di duduki Jepang. Ihh...serem..kelihatan angker nya nech.
Gedung samping nya yang juga kelihatan angker
Ruangan di lantai dua
Sisi luar lantai dua...konon bagi yang punya kekuatan supra natural dan bisa melihat makhluk halus, ruangan ini ramai sekali seperti nya pasar.
Masih di lantai dua..pas di bawah lantai dansa (lantai dansa merupakan satu-satunya tempat yg tidak boleh dimasuki) karena disanalah tempat yg punya gedung lawang sewu bersemayam.
Ini adalah jalan untuk menuju ke penjara dan lorong bawah tanah. Di bawah tanah ini lah dulunya merupakan tempat orang-orang pintar ataupun orang awam yang berani untuk menguji kekuatan ataupun nyali sensasi dunia Lain. Sayang, sekarang akses nya di tutup,tangga menuju ke bawah nya sekarang tidak ada lagi karena di potong.
Dan ini neh yang paling mengherankan dan menyeramkan Foto ini diambil dari tengah2 gedung tapi jadinya buran seperti ini. Padahal ini bukan kesalahan kamera karena di foto-foto yang lain tidak seperti ini. Tetapi ini adalah orbs,semacam energi makluk halus (ini kata orang pinter lho)
Gimana gan? Seram khan? Tapi asyik juga ya bisa jalan-jalan ke Lawang Sewu lewat dunia maya. Jadi biar nanti ada teman-teman yang ngomongin tentang Lawang Sewu, kita tidak lagi bengong.

sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4347819

Serba-Serbi Kata JANCUK

Serba-Serbi Kata JANCUK
Jancok, jancuk atau dancok adalah sebuah kata khas Surabaya yang telah banyak tersebar hingga meluas ke daerah kulonan (Jawa Timur sebelah barat, Jawa Tengah, dll). Warga Jawa Timur seperti Surabaya, Malang dll turut andil dalam penyebaran kata ini.

Jancok berasal dari kata ‘encuk’ yang memiliki padanan kata bersetubuh atau fuck dalam bahasa Inggris. Berasal dari frase ‘di-encuk’ menjadi ‘diancok’ lalu ‘dancok’ hingga akhirnya menjadi kata ‘jancok’.
Ada banyak varian kata jancok, semisal jancuk, dancuk, dancok, damput, dampot, diancuk, diamput, diampot, diancok, mbokne ancuk (=motherfucker), jangkrik, jambu, jancik, hancurit, hancik, hancuk, hancok, dll. Kata jangkrik, jambu adalah salah satu contoh bentuk kata yang lebih halus dari kata jancok.

Makna asli kata tersebut sesuai dengan asal katanya yakni ‘encuk’ lebih mengarah ke kata kotor bila kita melihatnya secara umum. Normalnya, kata tersebut dipakai untuk menjadi kata umpatan pada saat emosi meledak, marah atau untuk membenci dan mengumpat seseorang.
Namun, sejalan dengan perkembangan pemakaian kata tersebut, makna kata jancok dan kawan-kawannya meluas hingga menjadi kata simbol keakraban dan persahabatan khas (sebagian) arek-arek Suroboyo.

Kata-kata ini bila digunakan dalam situasi penuh keakraban, akan menjadi pengganti kata panggil atau kata ganti orang. Misalnya, “Yoopo kabarmu, cuk”, “Jancok sik urip ae koen, cuk?”. Serta orang yang diajak bicara tersebut seharusnya tidak marah, karena percakapan tersebut diselingi dengan canda tawa penuh keakraban dan berjabat tangan dong… Hehehehe….
Kata jancok juga bisa menjadi kata penegasan keheranan atau komentar terhadap satu hal. Misalnya “Jancok! Ayune arek wedok iku, cuk!”, “Jancuk ayune, rek!”, “Jancuk eleke, rek”, dll. Kalimat tersebut cocok dipakai bila melihat sesosok wanita cantik yang tiba-tiba melintas dihadapan. Hehe…

Akhiran ‘cok’ atau ‘cuk’ bisa menjadi kata seru dan kata sambung bila penuturnya kerap menggunakan kata jancok dalam kehidupan sehari-hari. “Wis mangan tah cuk. Iyo cuk, aku kaet wingi lak durung mangan yo cuk. Luwe cuk.”. Atau “Jancuk, maine Arsenal mambengi uelek cuk. Pemaine kartu merah siji cuk.”

Aku pertama diajarin temen-temenku, katanya gini, “jancuk itu permisi”. Jadi ntar kalo ada orang tua lewat, ntar kamu permisi, “jancuk mas, jancuk mas” gitu katanya…
“bahasa kotor lho itu”
“jorok, nggak baik, nggak asik aja didenger”
“jancuk? nggak ngerti deh apaan. cuman keknya orang kalo lagi marah-marah ngomongnya “jancok!”.”
“jancok itu fuck you”
“shit, bedebah, kayak gitu-gitu, kata kotor!”
“pokoke kalo mangkel ngomong itu sudah”
“hari ini, sampe setua ini saya belum pernah dipisuhi dengan kata-kata seperti itu”
“kalau kaya gitu ya agak risih juga sih, tapi lama-lama juga terbiasa”
“biasa aja, lama-lama niruin juga soalnya”
“ya lihat-lihat situasi sih. kadang marah, kadang bercanda thok”
“pertamanya nggak papa, karena ga tau”
“kadang seneng, kadang juga mangkel”
“jancuk? ya lihat ekspresi wajahnya. kalau jancuknya sambil ketawa, ya saya cuek saja. kalau jancuknya sambil marah-marah, ya saya tinggalin saja maksudnya gitu, gak usah direken ya mas ya.”
“jangan anggap nilai cinta itu omong kosong” ”
“jancok iku jan cocok ngono loh nek ambek kancane dewe”
“penting gak sih ngomong kek gitu?! ”
“jancuk itu jadi anak cukup keren”
“kata jorok yang sebenernya gak boleh diucapkan”
“tapi saat kata itu digunakan dalam suatu kelompok untuk menambah keakraban, misalnya “Hey cuk!” it’s no problem”
“kadang nek suwe gak ketemu “koen iku nangdi ae rek? jancok!”.”
“merupakan salam ciri khasnya Jawa Timur iku”
” dikasih W depannya tuh pake J biar mantep … juwancukkkk!! itu baru mantep”

Jancok Sebagai Identitas Arek Suroboyo
Surabaya adalah kelompok sosial yang bersifat heterogen. Keberagaman ras, etnis, maupun perbedaan pekerjaan menjadikan di kota ini berkembang sebagai metropolitan. Modernitas ini memupuk keberagaman secara kolektif dan kontinyu sehingga memiliki ciri khas (Dr. Achmad Habib,MA:2004).

Kesamaan dalam bentuk perilaku sehari-hari, konsep pemikiran, perspektif terhadap kehidupan, menjadikan masyarakat surabaya muncul loyalitas dan kebanggaan tersendiri. Banyak istilah yang mencerminkan kebanggaan arek surabaya seperti Bonek ataupun umpatan seperti jancok yang dibahas dalam artikel ini.

Jancuk dalam media komunikasi sebagai kosakata, atau lebih tepat jika dikatakan sebagai kata sapaan. Terlepas dari persoalan maknanya, jancuk dapat dipandang sebagai produk budaya dalam bentuk tradisi lisan. Dalam perkembangannya dapat berimplikasi, baik secara langsung, maupun tidak langsung terhadap masyarakat (Teeuw, 1984:65).

“He jancok, yo ‘opo kabare?, sik urip tak awakmu? itulah potongan kalimat sapaan yang juga terdengar di tempat lain misalnya di Jakarta ketika bertemu dengan teman-teman asal surabaya yang kemudian tentunya dilanjutkan dengan bahasa Suroboyoan, menurut budayawan Sabrod D. Marioboro. Sapaan seperti itu lanjutnya tidak akan dianggap sebagai sebuah kata yang kotor melainkan sebuah sapaan keakraban yang memang sangat dipahami dan dekat dengan karakteristik warga Surabaya.

Jancok sebagai pisuhan/umpatan berperan sebagai sarana pemerkuat solidaritas antar masyarakat Surabaya. Jancuk juga merupakan simbol yang mengacu pada karakteristik watak Arek Surabaya yang keras, penuh perlawanan, spontanitas dan egaliter. Namun pada kenyataanya asumsi negatif tetap ‘dibebankan’ pada jancuk yang mempengaruhi perkembangan moralitas arek Surabaya. Persoalan ini lebih bisa dipahami jika diketahui terlebih dahulu, pisuhan, terutama jancuk sendiri jika dipandang dari aspek historis.

Jancok Dalam Sudut Pandang Historis
Jancok dalam kepastian sejarah masih simpang siur. Namun banyak pemerhati sejarah yang menyepakati bahwa pisuhan ini mulai gaul pada jaman post kolonial. menurut Edi Samson, tim 11 Cagar Budaya Surabaya, jancuk berasal dari bahasa Belanda, yakni yantye ook, yang berarti ‘kamu juga’. Kendati demikian, tidak ada sumber tertulis yang membenarkan bahwa pernyataan Edi Samson tersebut adalah sebagai asal-usul dari jancuk sendiri
Kata tersebut seringkali diucapkan dan menjadi kata gaul oleh anak-anak Indo-Belanda sekitar tahun 1930an. Pergeseran pengucapan menjadi jancok itu dilakukan oleh arek surabaya. Hal ini terjadi karena di surabaya terdapat perbedaan kelas yang sangat menonjol antara anak-anak Indo-Belanda dengan anak-anak pribumi. Kata-kata yang sering diucapkan oleh anak-anak Indo-Belanda, salah satunya adalah yantye ook tersebut sering kali dipelesetkan sebagai bahan olokan oleh anak-anak pribumi.

Kata yantye ook sendiri oleh anak-anak pribumi dipelesetkan menjadi yanty-ok, yang secara lisan terdengar [yantcook]. Dalam perkembangannya menjadi kata tersebut menjadi jancuk dan disini mulai muncul pengistilahan yang berbeda-beda dari kata tersebut. Jancok sering dikaitkan dengan dengan seksualitas seperti “jaluk diencok” yaitu minta disetubuhi.

Namun Arek Pelemahan menganggap jancuk sejatinya berasal dari wilayah mereka. jika dilihat dari aspek oral history, anggapan tersebut dapat diterima, mengingat Pelemahan merupakan salah satu kampung tertua di Surabaya. Warga Pelemahan menganggap bahwa jancuk secara etimologi merupakan akronim dari Marijan dan Ngencok. Secara historis mereka menganggap bahwa Marijan, sebagai warga Pelemahan yang gemar berhubungan seksual secara bebas tanpa ikatan pernikahan—dalam bahasa Surabaya disebut ngencok.

Asumsi lain yang mendasarkan jancuk secara etimologis adalah anggapan bahwa jancuk merupakan akronim dari jaran (terj. kuda) dan ngencok. Asumsi inilah yang lebih banyak disepakati oleh masyarakat Surabaya, artinya secara mayoritas, kebanyakan, masyarakat Surabaya menganggap demikian.

Dalam perkembangan yang begitu cepat, kata jancok menjadi populer. jancok menjadi simbol aksen/pengucapan dalam setiap aktifitas Arek Surabaya. Dalam perang kemerdekaan, kata jancok menjadi kata pengobar semanga pejuang selain kata allahu akbar. Coba perhatikan film perjuangan, Surabaya 10 November 1945, jancok dijadikan sebuah ungkapan untuk menumpahkan rasa kesal, kecewa ataupun motifator.

Aroma Seksualitas Dalam Moralitas Bertutur
Dari berbagai asumsi tersebut, dapat ditarik beberapa kesamaan yang dapat memunculkan sebuah identifikasi terhadap jancuk sendiri. Pertama, jancuk merupakan ungkapan atau kata sapaan yang bersifat olok-olok, artinya jancuk digunakan sebagai bahasa untuk mengejek, mengolok-olok. Kedua, munculnya ‘aroma’ seksualitas yang kental dalam jancuk.
Jancuk yang kental unsur seksualitasnya seperti akronim dari jaran dan ngencok. Dapat diuraikan disini bahwa munculnya kata jaran merupakan simbol laki-laki, simbol keperkasaan. Disamping itu, kuda merupakan simbol sikap liar dan tidak terkendali. Menurut estimologi dari asumsi jaran dan ngencok tersebut, dapat ditarik sebuah pengertian eksplisit jaran (kuda) yang sedang bersetubuh. Akan tetapi, menurut Srihono, redaktur majalah Penyebar Semangat, mengatakan bahwa jancuk itu berarti menuk’e jaran sing diencokno, atau bisa diartikan sebagai proses mengawinkan kuda.

Berdasarkan keterangan diatas, dapat ditarik sebuah pemaknaan tentang ‘kuda yang dikimpoikan (oleh manusia)’. Hal ini terjadi karena memang secara alamiah, kuda tidak dapat melakukan persetebuhan dengan betinanya dikarenakan kelamin kuda yang terlalu besar. Sifat kuda yang seperti inilah yang kemudian dapat dikorelasikan dengan karakteristik Arek Surabaya. Tak dapat dipungkiri pada tahun 1930an-1940an, arek surabaya dikenal sebagai masyarakat yang berwatak keras, dan egaliter—sifat ini yang diturunkan dan menjadi karateristik masyarakat Surabaya hingga kini.

Jancuk digunakan masyarakat Surabaya dalam proses interaksi sosial mereka. Arek Surabaya menggunakan jancuk ini sebagai pelengkap berbahasa sehari-hari. Pada awalnya, tidak ada yang memaknai jancuk ini sebagai kata yang berkonotasi negatif, sebab seperti yang diungkapkan diatas, bahwa pada hakikatnya jancuk hanyalah merupakan ungkapan yang menandakan suasana keakraban internal kelompok masyarakat Suarabaya sendiri.

Pada dasarnya jancuk merupakan penanda masyarakat Surabaya yang berwatak keras, bahkan terkesan ‘kasar’. Pernyataan tersebut tidaklah salah, sebab memang secara harfiah, jancuk merupakan akronim dari kosakata yang ‘ditabukan’, namun disisi lain masyarakat Surabaya dikenal sebagai masyarakat yang dalam proses interaksi sosial menganut sistem masyarakat yang bersifat egaliter. Sistem masyarakat yang bersifat egaliter adalah sebuah perilaku sosial dalam sebuah proses interaksi sosial yang tidak membeda-bedakan manusia, terutama dalam ruang lingkup kelompok sosialnya sendiri, dalam hal status dan derajat sosialnya (Kellner, 2003: 215)

Hal tersebut sepertinya menguatkan kepercayaan bahwa kata jancok sudah merupakan identitas arek Suroboyo, sekaligus kata salam atau sapaan yang menjadi suatu ungkapan yang mengandung arti kedekatan emosi sesuai dengan karakter arek Soroboyo. Namun demikian baik Sabrod. D Marioboro maupun Edi T. Samson mengatakan dalam penggunaannya harus tetap memperhatikan esensi, situasi, tempat dan kepada siapa kata itu diungkapkan dan ditujukan. Jangan sampai hanya kerena ‘jancok’ terjadi pertumpahan darah yang menumbangkan persatuan yang selama ini dibina.

Apa makna “Jancok” menurut anda? Apakah anda kerap kali mengucapkan kata Jancuk, Jancok, Cok atau Cuk?

sumber : http://cuma-ingin-tahu.blogspot.com/2010/06/serba-serbi-tentang-kata-jancok.html

Motor Satu-satunya Di Dunia Yang Tidak Diketahui Siapa Pembuatnya

Motor Satu-satunya Di Dunia Yang Tidak Diketahui Siapa Pembuatnya
http://img180.imageshack.us/img180/7209/812163lrg2.jpg
Ditemukan tersembunyi di dinding bata-up pada Paulina Street di pinggiran Chicago empat puluh tahun yang lalu, misteri Traub sepeda motor yang ditarik dari tempatnya gelap, menyembunyikan rahasia dari lima puluh tahun tetap belum terpecahkan sampai hari ini. Sebagai contoh hanya pernah ditemukan di dunia, ini, benar-benar unik sepeda motor satu-of-a-kind telah menimbulkan pertanyaan lebih sejak penemuannya dari yang telah disediakan jawaban. Dengan semua upaya untuk membongkar identitas sesungguhnya hanya mengarah buntu frustasi, saat ini kita harus puas dengan fakta-fakta keras yang telah dikumpulkan oleh pemiliknya saat ini, Dale Walksler.

http://img163.imageshack.us/img163/3025/traub2.jpg

Sebagai orang yang memiliki dunia yang terkenal Roda Melalui Sisa Museum di Maggie Valley, North Carolina, Walksler telah naik, bekerja, dan mengumpulkan sepeda motor Amerika jarang hampir empat puluh tahun sekarang. Dan, dalam semua tahun-tahun sekitar klasik lama ini ia belum pernah melihat hal seperti Traub. Datang ke dia di pertengahan tahun sembilan puluhan dengan cara Steve McQueen dan Bud Ekins, yang Traub sekarang salah satu "permata mahkota" dalam koleksi 240 sepeda motor Amerika, dan benar-benar akan naik secara cukup teratur: Dale bahkan memiliki mesin terpisah, untuk menyembuhkan suara ketukan yang ternyata dipakai keluar busing batang.

Berbicara dengan dia mengenai komponen di dalam mesin, dia mengatakan kepada saya dengan semangat besar, "Semuanya di dalam mesin hanya megah. Piston yang dibuat tangan, dan kesenjangan-cincin besi cor kurang, rekayasa dan mesin yang hanya tahun lebih cepat dari waktu mereka "Selama proses perakitan ulang. Satu-satunya bagian Dale harus membuat adalah basis gasket. Sepeda motor benar-benar tidak menggunakan bentuk lain dari gasket mana saja di mesin seperti yang begitu sempurna mesin: Sebuah indikator signifikan bahwa ini bukan mesin yang diproduksi secara massal.

Dengan mayoritas komponen pada sepeda yang dibuat tangan, itu adalah "dari rak" bagian-bagian yang memungkinkan Walksler untuk menentukan tanggal perkiraan tahun 1916 untuk diletakkan di Traub. Menggunakan karburator Schebler, sebuah magneto Bosch, sebuah kursi Troxel Jumbo, dan rims periode roda, pencipta sepeda meninggalkan beberapa petunjuk di belakang beton. Sisanya motor meskipun sangat unik, dan pemeriksaan lebih dekat dari rem belakang menunjukkan sistem dual-bertindak. Sebuah cam tunggal bertanggung jawab untuk mendorong serangkaian internal sepatu, sementara menarik set eksternal. Sejauh Dale tahu, sistem cam tunggal / sistem rem kembar tidak pernah digunakan pada semua sepeda motor Amerika lainnya.Melangkah sepanjang sisi lain sepeda, aku melihat dua tuas kopling. Ada mekanisme konvensional yang dioperasikan kaki, dan tuas tangan yang duduk di samping tangki bahan bakar di sisi kiri.

http://img293.imageshack.us/img293/4803/1916traub.jpg

Pintu gerbang tuas untuk shifter juga benar-benar unik, dengan apa yang bisa menjadi tiga-kecepatan gearbox pertama pada sepeda motor Amerika. Jika itu tidak cukup unik, ia sebenarnya memiliki dua posisi netral terpisah, yang ditandai pada mekanisme pergeseran dengan nol. Ini yang ditemukan antara gigi pertama dan kedua, dan antara gigi kedua dan ketiga.

Power adalah memberikan oleh 78 mesin V-crafted indah kembar kubik inci, yang dilengkapi dengan stroke 4-inci, dan 3 - ½ inci membosankan. Menghasilkan kapasitas mesin di sekitar 1300cc, yang sangat besar untuk hari ketika sebagian besar mesin dari era yang sekitar 1000cc (61 inci kubik), Thor dan Spacke dikecualikan. Menggunakan pengaturan yang sama sebagai katup Membaca Standar, bagian atas silinder fitur katup gas primer, meskipun Dale memberitahu saya bahwa ini adalah tidak benar-benar merupakan fitur yang tidak biasa. Apa yang tidak biasa pada mesin meskipun, adalah engkol disesuaikan istirahat kasus dan semua pengencang mesin, lagi-lagi semua benar-benar unik pada Traub dan siapa pun yang membangunnya.

http://img689.imageshack.us/img689/8305/52386942e585b3011b.jpg

Sebagai salah satu yang menarik dari setiap tur melalui Roda Melalui museum Waktu, yang Traub dinikmati oleh ribuan orang setiap tahun, beberapa dari mereka cukup beruntung untuk mendengar dan melihatnya berjalan berkeliling pekarangan museum. Terselubung dalam misteri, dan berjubah dengan intrik, sepeda motor Traub itu tanpa diragukan lagi banyak, banyak, tahun depan dari waktu. Dengan inovasi yang indah, mesin rumit dan perhatian mengesankan untuk detail Anda mungkin tidak pernah melihat sepeda motor Amerika ini jarang terjadi lagi. Tanpa foto, tidak ada dokumentasi, atau siapa pun mengaku memiliki pengetahuan tentang keberadaannya, tampaknya untuk saat ini, bagaimanapun, bahwa misteri Traub sepeda motor akan tetap. Sampai mungkin suatu hari ketika seseorang menggali beberapa petunjuk cerita yang solid dan akan sepenuhnya diberitahu. Anda hanya tidak pernah tahu!

sumber :http://www.mamasipenk.co.cc/2010/06/motor-satu-satunya-di-dunia-yang-tidak.html