UP
    Latest News

Inilah daftar Pemain Indonesia yang akan Tantang Jordania nanti Malam

Inilah daftar Pemain Indonesia yang akan Tantang Jordania nanti Malam
- Sebanyak 28 pemain Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk menghadapi PraPiala Asia 2015, telah berada di Amman, untuk melakoni ujicoba kontra Yordania, Kamis (31/1/13).

Dari seluruh anggota tim arahan Nil Maizar, hanya 27 pemain yang berangkat dari Jakarta, Selasa (29/1/13), antara lain Andik Vermansyah dan Oktovianus Maniani.

Sedangkan Irfan Bachdim yang baru saja menandatangani kontrak kerjasama dengan klub Thailand, Chonburi FC, langsung menyusul dari Malaysia dan sesuai jadwal bakal bergabung hari ini.

Namun, ada satu pemain yang masih mengalami kendala untuk bergabung dengan Tim Garuda, yakni bek kanan Persipra Jayapura, Stevie Bonsapia. Kabarnya, manajemen Mutiara Hitam, belum memberikan izin kepada pemain berusia 24 tahun tersebut.

Kendati begitu, persiapan timnas menghadapi laga uji coba nanti sudah berjalan sesuai rencana, seperti yang disampaikan Asisten Manajer Timnas, Nico Dimo.

"Soal persiapan timnas, semua sudah kami lakukan sejak pemusatan latihan di Medan. Saat ini sudah ada 28 pemain dan kita masih menunggu keputusan soal Stevie Bonsapia," ujar Nico, dalam keterangan pers di Kantor PSSI.

Pertandingan ini merupakan uji coba terakhir Indonesia sebelum melakoni laga perdana di Grup C Pra-Piala Asia 2015 melawan Irak, 6 Februari 2013. Selain Irak, timnas juga harus bersaing dengan Arab Saudi dan Cina.

Berikut daftar pemain Timnas Indonesia kontra Yordania:

Kiper: Deny Marcell, Wahyu Tri Nugroho, Endra Prasetya

Bek: Handi Ramdhan, Nopendi, Wahyu Wijiastanto, Novan Setyo Sasongko, Raphael Maitimo, Eldjo Iba, Ketut Mahendra, Saiful Indra Cahya, Agus Nova Wiantara, Liswanto, Yorgen Wayega

Gelandang: Rasyid Assahid, Taufiq, Andik Vermansah, Hendra Adi Bayauw, Vendry Mofu, Oktovianus Maniani, Slamet Nur Cahyo, Fasco Manibor, Yonas Magai, Ayub Kambuaya, Amandus Weubun

Penyerang: Irfan Bachdim, Agung Supriyanto, Mario Aibekop

Persiram vs Persib = 2-2 , Penyakit Lama Masih Terlihat

Persiram vs Persib = 2-2 , Penyakit Lama Masih Terlihat
maung bandung , persib harus mengubur mimpi meraih 3 poin saat berhadapan dengan tuan rumah persiram . Kemenangan didepan mata buyar setelah persiram menyamakan kedudukan menjelang usai pertandingan . Skor akhir 2-2.

Sejak menit pertama, Persiram langsung menekan melalui poros tengah yang digalang James Koko Lomell. Sementara, Persib menggalang serangan dari lebar lapangan. Pertandingan memasuki menit ke-10, Kenji Adachihara membawa Persib unggul, 1-0. Tendangan kaki kiri penyerang asal Jepang itu meluncur mulus ke sisi kanan gawang Persiram yang dijaga Jendri Pitoy.
Tertinggal, Persiram mulai bermain keras. Terbukti, pada menit ke-13, kapten Dewa Laut, Kubay Qudian diganjar kartu kuning setelah melanggar Atep di sisi kiri pertahanannya. Menit ke-20, Persiram mendapat peluang matang. Tendangan jarak jauh Gidion Victor Way melenceng tipis dari tiang gawang Persib yang dikawal I Made Wirawan.
Menit ke-30 gelandang serang Maung Bandung, Firman Utina diganjar kartu kuning setelah melanggar Steven Imbiri. Pertandingan berjalan dengan tempo sedang dan tensi yang cukup tinggi.
Enam menit kemudian, Pelatih Persiram, Jaya Hartono melakukan perubahan strategi. Mantan pelatih Persib itu memasukan penyerang Moses Banggo untuk mengganti pemain tengah Steven Imbiri. Dengan demikian, pasukan Dewa Laut memasang tiga striker sekaligus.
Perubahan strategi Jaya hampir saja membuahkan hasil. Berawal dari tendangan sudut, pada menit ke-40 sundulan penyerang anyar Persiram, Daryoush Ayyoubi masih melambung di atas mistar. Setelah tertinggal, 0-1, Kubay Qudian dkk terus melakukan serangan. Namun lini pertahanan Maung Bandung yang dikomandoi Naser Al Sebai masih terlalu sulit ditembus. Babak pertama usai, Persib unggul, 1-0.
Babak kedua berjalan satu menit, Daryoush langasung mengancam gawang Persib. Lagi-lagi, sundulan pemain asal Iran itu hanya melenceng tipis dari tiang gawang. Bola liar yang bergulir di dalam kotak penalti Persiram hampir saja menjadi malapetaka bagi Dewa Laut. Sontekan Naser Al Sebai masih terlalu lemah sehingga dengan mudah ditangkap Jendri. Jual beli serangan terus diperlihatkan kedua tim. Tempo pertandingan semakin bejalan panas.
Memasuki menit ke-60, Pelatih Djadjang Nurdjaman mulai merespons permainan ngotot yang ditunjukan pasukan Dewa Laut. Atep yang sering beroperasi di sayap kiri Maung Bandung diganti gelandang serba bisa Mbida Messi.
Rotasi pemain yang dilakukan Djadjang langsung berbuah hasil satu menit kemudian. Berawal dari umpan terobosan Firman Utina, tendangan keras kaki kiri Herman Dzumafo terlalu deras untuk dihadang Jendri Pitoy. Alhasil, jala gawang Persiram koyak untuk kali kedua. 2-0 untuk Pangeran Biru.
Menit ke-69 Persiram berhasil memperkecil ketinggalan. Tendangan sudut pemain tengah Errol diteruskan sundulan Kubay Qudian. Bola yang mengarah ke sisi kanan gawang tidak mampu diantisipasi kiper Persib, I Made Wirawan. Maung Bandung masih memimpin dengan skor 2-1.
Pertandingan yang dipimpin wasit asal Samarinda, Husni, semakin memanas. Beberapa keputusan kontroversial mewarnai pertarungan yang ditonton sekitar 1000 orang itu. Akhirnya, skor kembali berubah pada menit ke-79. Sontekan kaki kanan James Koko Lomell berhasil membobol gawang Persib dan membuat skor menjadi imbang, 2-2. Terus saling menyerang skor tidak berubah hingga akhir pertandingan.(sf)

Simon Mcmenemy suruh Gaston cs Perbanyak Konsumsi Nasi Merah

Simon Mcmenemy suruh Gaston cs Perbanyak Konsumsi Nasi Merah
Sejak dipercaya membesut klub Pelita Bandung Raya (PBR), Simon McMenemy menjanjikan sesuatu yang berbeda dalam hal metode kepelatihan. Dengan lebih memberikan porsi lebih besar kepada pemain muda, Simon pun siap membentuk karakter tim PBR yang berbeda dengan tim lain di ISL.
Apa yang diprogramkan oleh Simon, memang butuh waktu untuk menuai hasilnya. Hal itu pun sudah diungkapkan Simon sebelum kompetisi, apalagi PBR termasuk terlambat dalam melakukan persiapan jelang kompetisi.
Pada empat laga yang telah dilakoni pun, PBR baru bisa meraih dua poin hasil imbang di Stadion Si Jalak Harupat melawan Barito Putera dan Persiba Balikpapan. Walau demikian, Simon tetap memberikan apresiasi atas penampilan pemainnya yang terus mengalami peningkatan dari satu laga ke laga berikutnya.
Selain masalah teknis, Simon yang juga merangkap sebagai manajer, memberlakukan aturan yang ketat soal nutrisi pemain dan kebiasaan di luar pertandingan. Semua pemain, baik senior dan yunior  harus mentaati aturan yang dibuat.
Tak hanya pengaturan secara internal oleh ofisial tim, PBR juga sampai menghadirkan ahli nutrisi olahraga untuk memberikan pencerahan kepada Eka Ramdani dkk.  Dr Emilia Achmadi pun dihadirkan  untuk mengatur kandungan dan jumlah  nutrisi yang setap hari disantap Eka Ramdani dkk. Dokter lulusan  Oklahoma State University Amerika Serikat  ini merupakan ahli nutrisi yang sangat berpengalaman menangani olahragawan.
Agar tidak kaget, Emilia melakukan  sosialisasi  kepada para pemain PBR tentang  pentingnya nutrisi bagi atlet. “Bagi atlet profesional makan merupakan salah satu pekerjaan  selain latihan dan tidur . Karena itu tak hanya  latihan yang benar dan tidur yang cukup,seorang atlet  juga harus makan yang benar dengan nutrisi yang tepat, “ ujar Emilia .
Menurut Emilia, bagi seorang atlet, makan bukan sekedar makan, tapi lebih dari itu ada tujuannya yaitu sebagai  sumber energi, membangun otot, memperbaiki jika ada kerusakan. Makanan juga ikut berperan menentukan kadar Vo2Max yang  berpengaruh besar buat  performa  atlet.
Emilia memaparkan berbagai  macam makanan yang harus dijauhi oleh punggawa PBR diantaranya makanan siap saji dan mie instan.Sebaliknya ia juga menerangkan  beberapa makanan yang dianjurkan untuk disantap secara  rutin setiap hari misalnya nasi merah karena bisa menyimpan energi lebih lama.
“ Tak artinya latihan keras jika asupan nutrisinya tidak sesuai. Demi kebaikan dan prestasi anda sebagai atlet  profesional,  semuanya diharapkan disiplin menjalankan  pola nutrisi ini, “ kata Emilia.
“Wah, sekarang memang aturannya ketat sekali. Nggak boleh makan sembarangan, terutama yang cepat saji. Tapi ini memang harus kita biasakan, sebagai pemain professional,” ungkap Dolly Ramadhan Gultom, gelandang muda PBR.
Pemilihan nutrisi yang tepat dan ketat sendiri bukanlah hal yang baru bagi beberapa pemain PBR. Khususnya untuk eks pemain SAD Uruguay, seperti Dolly, Rizky Pellu, Gugum Gumilar dan Syaifudin. Saat di Uruguay, mereka pun sudah dibiasakan dengan pola hidup sehat sebagai seorang atlet.

Stevi Bonsapi Diharuskan Bayar denda 125 Juta ke Persipura

Stevi Bonsapi Diharuskan Bayar denda 125 Juta ke Persipura
Pemain Persipura Jayapura, Stevie Bonsapia, menemui jalan terjal untuk membela tim nasional Indonesia di Pra-Piala Asia 2015. Manajemen Persipura masih menahan paspor pemain berusia 24 tahun tersebut.
Persipura juga meminta Stevie mengganti rugi sebesar 50 persen dari total uang yang telah diberikan Persipura kepada Stevie sejauh ini. Jumlahnya Rp 125 juta.
Wakil Manajer Timnas Indonesia, Nico Dimo, mengungkapkan hal tersebut. Nico mengatakan permintaan ganti rugi terungkap setelah Stevie melakukan pertemuan dengan manajemen Persipura pada Kamis (31/1) untuk meminta paspornya yang masih ditahan manajemen.
"Namun, bukan paspor yang didapatkannya. Ia justu semakin dipersulit karena Persipura meminta Stevie menandatangani surat perjanjian untuk mengembalikan 50 persen uang yang sudah didapatkannya. Totalnya Rp 125 juta," kata Nico di kantor PSSI, Jakarta, Kamis (31/1).
Nico mengatakan uang itu diminta karena Persipura menganggap Stevie telah melanggar peraturan klub yang melarang pemainnya gabung timnas. Persipura pun memberikan tenggat waktu kepada Stevie selama tujuh hari untuk melakukan pengembalian tersebut.(dg)

Djohar dan Bob Hippy Bertengkar !! Djohar langsung Bentuk Badan Tim Nasional

Djohar dan Bob Hippy Bertengkar !! Djohar langsung Bentuk Badan Tim Nasional


Permasalahan di Timnas PSSI ternyata tak hanya terjadi di dalam tim yang akan dipersiapkan menuju Pra Piala Asia 2015. Kinerja manajemen ternyata juga cukup amburadul akibat PSSI belum menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada para pengurus Timnas.
Imbasnya, keberangkatan Timnas menuju Jordania pada kemarin dini hari sempat amburadul dan tidak diurus dengan rapi. Penyebabnya, Media officer sekaligus ofisial, Rezha Anggara Ry, yang biasanya mendampingi dan menyiapkan teknis keberangkatan Timnas menolak untuk berangkat.
"Saya memilih tidak berangkat. Karena sampai sekarang, gaji saya selama tujuh bulan belum dibayar," katanya, kemarin (30/1).
Dia mengaku sudah tidak lagi menerima gaji sejak Agustus 2012 silam. Karena belum ada tanda-tanda akan dibayar, dia akhirnya memilih untuk tidak bersama Timnas terlebih dahulu. Sebelumnya, dia juga sempat kecewa karena gajinya akan dirasionalisasi dan hanya akan diberi 30 persen dari nilai yang biasanya diberikan.
Untuk itu, dia bersama beberapa pengurus Timnas lainnya menyatakan siap mundur dari manajemen Timnas saat ini.
Kondisi amburadul itu juga terilhat dari pesan singkat Koordinator Timnas, Bob Hippy. Dia mengirimkan pesan yang berisi tentang kekhawatirannya dengan kondisi Timnas saat ini.
"Tadi (kemarin dinihari, Red), waktu Timnas berangkat sangat kacau. Karena tidak ada Rezha yang mendampingi. Kami mohon gaji Rheza yang tertunda beberapa bulan bisa segera diselesaikan agar bisa mendampingi Timnas ke Jordan," tulis pesan Bob yang dialamatkan kepada pengurus-pengurus PSSI.
Menanggapi hal ini, Ketua umum PSSi Djohar Arifin siap untuk menyelesaikan masalah tunggakan. Namun, sebelum melakukan pembayaran, dia akan melakukan perubahan struktur penanganan Timnas yang selama ini ditangani Komite Sepak Bola.
Djohar menyebut akan membentuk Badan Tim Nasional (BTN) sesuai dengan yang diamanatkan dalam tata organiasi PSSI. Selama ini, lanjut Djohar, Timnas tidak tertangani dengan baik karena tidak ada BTN.
"Kami sudah siapkan karena selam ini tidak ada. Dalam beberapa minggu ke depan akan kami umumkan siapa saja pengurus badan otonom ini," tuturnya.
Terjadinya pembentukan BTN yang tiba-tiba ini, menurut sumber  di PSSI karena memang saat ini hubungan koordinator Timnas Bob Hippy dan Djohar Arifin sedang tidak akur. Karena pengaruh Bob yang terlalu besar dalam mengurus Timnas, Djohar pun memutuskan untuk membentuk BTN.
Nah, dari BTN ini, lanjut dia, juga akan disertai adanya perubahan tim pelatih di Timnas sekaligus perubahan manajemen.
"Iya, kami akan segera bentuk BTN. Kami bentuk tim ini agar semua terurus dengan baik, termasuk masalah gaji-gaji yang tertunggak. Nanti akan kami selesaikan seluruhnya," ujar Djohar saat dikonfirmasi. (api)

Telah Bertemu Bakrie dan panigoro , Inilah Jawaban Menpora

Telah Bertemu Bakrie dan panigoro , Inilah Jawaban Menpora
- Terkait karut marut sepak bola nasional. Menteri pemuda dan olahraga (Menpora) Roy Suryo menemui Arifin Panigoro dan Nirwan D Bakrie . Usai bertemu kedua tokoh sepak bola tersebut , Roy menilai baik PSSI maupun KPSI sama-sama memiliki kebenaran dan kesalahan.

Menpora menganggap Arifin berada di belakang kubu Djohar Arifin, sedangkan Nirwan di balik pihak La Nyalla Mattalitti. Roy bertemu Arifin, Senin (28/1), sementara Nirwan ditemui pada akhir pekan kemarin.

Roy menganggap pertemuan dengan kedua tokoh itu sangat penting untuk menuntaskan konflik sepakbola nasional yang terus berlarut-larut.

“Saya sowan ke Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro. Saya bertemu untuk menyerap persoalan dari dua kelompok yang sedang konflik untuk menyelesaikan persoalan. Saat bertemu mereka, saya memposisikan diri netral,” ujar Roy seperti dilansir situs resmi Menpora.

“Saya buka sekarang. Dari hasil pertemuan tersebut, dari kedua kelompok ini tidak ada yang 100 persen benar, serta tidak ada yang 100 persen salah. Keduanya, sama-sama benar, dan sama-sama salah.”

“Sekarang kita sedang fokus untuk menyelesaikan bagaimana kita memiliki timnas untuk bertanding melawan Irak pada 6 Februari. Jika gagal, mau tidak mau PSSI harus mendata pemainnya secara prosedural resmi sebagai bentuk verifikasi. Jadi nantinya saya yang akan melakukan persetujuan.”

“Untuk sementara, sesuai putusan PSSI yang sekarang. Saya memberikan target kepada PSSI, [karena] Pak Djohar membawa nama Indonesia. Kalau sukses alhamdulillah. Kalau tidak, yang harus menanggung malu seluruh Indonesia, karena kecarutmarutan yang tidak bisa diakomodir.”

“Sedangkan untuk KPSI, kalau tidak selesai dalam masalah pembayaran gaji pemain, pemerintah akan bersikap tegas.”

Roy menambahkan, ia terus melakukan komunikasi dengan FIFA, serta menugaskan staf khusus di Kemenpora untuk berdialog langsung dengan pimpinan AFC yang difasilitasi oleh mantan Ketua KONI/KOI Rita Subowo. Menurut Roy, AFC akan bertemu dengan pemerintah Indonesia pada 15-16 Februari mendatang.