UP
    Latest News

Inilah Susunan Skuad Detasemen Khusus Pengawal Kongres

Inilah Susunan Skuad Detasemen Khusus Pengawal Kongres
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membentuk satuan tugas (satgas) normalisasi persepakbolaan nasional. Satgas ini bertujuan untuk mengawal pelaksanaan Kongres PSSI yang akan diselenggarakan di Jakarta, Minggu 17 Maret 2013.

"Tujuan pembentukan satgas untuk mengawal solusi dari FIFA dalam penyelesaian persepakbolaan nasional. Untuk selanjutnya satgas ini diberi nama satgas normalisasi persepakbolaan nasional," kata Menpora Roy Suryo saat menggelar konferensi pers di Media Centre Kemenpora, Kamis (28/2).

Menpora menyatakan, satgas yang dibentuk melalui Surat Keputusan (SK) Menteri  Nomor 0026 tahun 2013 tertanggal 27 Februari 2013 tersebut tidak akan tumpang tindih dengan tim verifikasi peserta kongres yang dibuat oleh PSSI.

"Satgas akan melakukan fungsi di belakang tugas PSSI yang akan melakukan verifikasi. Artinya, satgas berfungsi untuk memastikan apakah verifikasi berjalan dengan baik atau tidak," tegasnya.

Satgas Normalisasi Persepakbolaan Nasional terdiri dari dua unsur, yakni penasehat dan pelaksana. Pada unsur pelaksana akan diketuai Rita Subowo, Wakil Ketua Agum Gumelar dan Sekretaris Yuli Mumpuni Widarso.

Lalu unsur pelaksana terdiri dari unsur kemepora, pelaku olahraga dan wartawan. Ketua Pelaksana Satgas dijabat Faisal Abdullah, Wakil Ketua Yesayas Oktovianus, Sekretaris Victor Emanuel dan Wakil Sekretaris: Mohammad Kusnaeni.

"Satgas bertanggung jawab pada Kemenpora. Seluruh biaya yang diakibatkan Satgas ini dibebankan ke DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Kemenpora," ujar Roy. (an)

Penasehat Satgas
Ketua: Rita Subowo
Wakil Ketua: Agum Gumelar
Sekretaris: Yuli Mumpuni Widarso
Anggota:
1. Utut Adianto
2. Tono Suratman
3. Heru Nugroho
4. Eko Indrajit
5. Ivana Lie

Pelaksana Satgas
Ketua: Faisal Abdullah
Wakil Ketua: Yesayas Oktovianus
Sekretaris: Victor Emanuel
Wakil Sekretaris: Mohammad Kusnaeni

Anggota:
Ganjar Laksamana Bonaparta
Ferryl Raymond Hattu
Apung Widadi
Velentino Simanjuntak
Yusuf Kurniawan

Asisten Pelatih Botak Asal Brazil Siap dipecat Asal Gaji Dibayar

Asisten Pelatih Botak Asal Brazil Siap dipecat Asal Gaji Dibayar
Asisten pelatih Timnas botak asal brazil, Fabio Oliveira mengaku tidak mempermasalahkan pemecatan dirinya. Namun ia berharap PSSI tetap mematuhi kontrak terutama soal pelunasan pembayaran gaji.

"Pada dasarnya kami menerima pelatih baru, kalau memang baik untuk timnas kenapa tidak. Tapi tolonglah kontrak kami dibereskan," kata Fabio Oliveira saat dihubungi via telepon, Kamis (28/2).

Seperti diketahui, gaji mantan pemain PSP Padang ini, tertunggak selama enam bulan. Hingga kini belum ada sepeser pun uang yang masuk ke rekening Fabio.

"Kalau mampu mengontrak pelatih baru, tentunya mereka punya uang. Tolong bayar kewajiban. Dulu kami yang ditawari menjadi pelatih, bukan kami yang minta pekerjaan ke PSSI," ungkap pria botak asal Brazil ini.

Ia juga mengungkapkan kondisi sepakbola Indonesia tidak menguntungkan. Konflik sepakbola nasional membuat banyak kebingunan bagi pelatih dan pemain.

"Sekarang aturan mana yang berlaku saya tidak tahu. Kami bingung, tapi kami tidak mempermasalahkannya," jelasnya.

Dalam rapat eksekutif komite (exco) PSSI kemarin memutuskan mengsahkan Badan Tim Nasional (BTN) yang diketuai Isran Noor dan Wakil Ketua Harbiansyah.

Exco juga menetapkan Luis Manuel Blanco sebagai pelatih. Blanco akan didampingi Jorge di Gregorio sebagai asisten pelatih dan Marcos Conenna sebagai pelatih fisik. Trio pelatih ini berasal dari Argentina.(af)

Gresik United Pecat Suharno Berdasarkan Polling yang diberikan Pemainnya

Gresik United Pecat Suharno Berdasarkan Polling yang diberikan Pemainnya
Persegres Gresik mengulangi tradisinya musim lalu, gonta-ganti pelatih. Tak sampai separo musim membesut Persegres, Suharno akhirnya harus terdepak dari posisi pelatih kepala. Pemberhentian Suharno tersebut resmi dilakukan manajemen Persegres per Rabu kemarin (27/2).

Berdasarkan data yang diperoleh, pemberhentian tersebut didasarkan dari hasil polling manajemen kepada seluruh pemain Persegres sehari sebelumnya (26/2).

Dua pilihan diberikan manajemen ke pemain terkait langkah evaluasi berikutnya, antara mengganti pelatih kepala atau mempertahankan Suharno di posisi pelatih kepala.

Hasilnya cukup mencengangkan. Dari 26 pemain (minus Siswanto), sebanyak 75 persen atau 20 orang di antaranya tidak menginginkan pelatih Suharno lagi.

Tanda-tanda adanya disharmonisasi ini sudah bisa ditebak dengan melihat Persegres saat dipecundangi Pelita Bandung Raya (24/2). Suharno juga tidak terlihat saat sesi latihan sore kemarin.

Pihak manajemen sendiri hanya berani merilis kabar terkait pemberhentian Suharno ini via akun Twitter resminya. Performa klub yang berjuluk Laskar Joko Samudro itu dijadikan dasarnya. Persegres hanya mampu 4 kali menang, sekali imbang dan sisanya tumbang.

Sedangkan jajaran petinggi seperti CEO PT Persegres Jaka Samudra Gresik Soesanto Tjahjo Kristiono tidak bisa dimintai keterangan resminya. Pun demikian dengan manajer Thoriq Majiddanor. Hingga berita ini ditulis, janjinya memberikan statemen resmi terkait dengan persoalan ini hanyalah isapan jempol belaka.

Hanya, media officer Persegres Adi Sarminto membenarkan jika antara manajemen dan pelatih Suharno tidak lagi bersama-sama. "Jam 4 sore tadi kami mengambil keputusan ini. tentu saja ini menjadi pilihan yang sulit bagi kami. Tapi, bagaimanapun keputusan harus tetap kami ambil demi kebaikan tim," tutur Adi dihubungi tadi malam.

Opsi pemberhentian pelatih, menurut Adi, dilakukan supaya antara pemain, pelatih dan manajemen bisa seirama. Sayang, dia tidak menjelaskan secara rinci bentuk tidak seirama mana yang menjadi keberatan jajaran manajemen. "Yang jelas kami ingin tim ini benar-benar solid," imbuhnya.

Terpisah, Suharno enggan memberikan pernyataan terkait dengan status dirinya di klub kebanggan Ultras itu. Mantan pelatih Arema ISL musim lalu itu menyebut dua pihak di jajaran petinggi klub seperti CEO dan manajer yang harus menjelaskannya. "Merekalah yang lebih berkompeten," jelasnya singkat. (rn)

Dipecat PSSI , Nil Maizar Minta Dijadikan Manusia

Dipecat PSSI , Nil Maizar Minta Dijadikan Manusia
- Pelatih tim nasional Indonesia Nil Maizar menilai PSSI tidak manusiawi dalam mengambil keputusan. Ini setelah dirinya dinyatakan dipecat Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin melalui rapat Komite Eksekutif bersama La Nyalla Mattalitti, Erwin Dwi Budiawan, Tony Aprilani, Mawardi Nurdin, Rabu (27/2).

Nil mengaku siap melepas jabatannya jika keputusan menunjuk pelatih asal Argentina Luis Manuel Blanco untuk menggantikannya adalah keputusan terbaik. "Demi merah putih dan timnas Indonesia Saya siap tidak menjadi pelatih lagi, tapi saya minta dimanusiawikan," kata Nil melalui sambungan telepon kepada wartawan, Rabu (27/2).

Pelatih berusia 43 tahun itu berharap agar PSSI, khususnya Djohar Arifin, dapat melakukannya sesuai prosedur. Nil mengungkapkan, PSSI mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pada Januari 2013 kepadanya untuk menjadi pelatih selama kualifikasi Piala Asia 2015. Nil dikontrak PSSI hingga April 2014.

Dijelaskan Nil, pada SK tersebut semua tertera jelas peraturannya. "Harusnya ada pemberitahuan seminggu sebelum pemecatan. Keluarkan SK pemecatan terlebih dulu, baru menunjuk orang lain," ungkapnya.

Meskipun demikian, Nil tidak mau berkomentar lebih banyak mengenai keputusan pemecatan dirinya. Dia hanya meminta supaya PSSI menghormati kontraknya. "Saya memang yang ditunjuk PSSI melatih timnas. Tapi saya minta diperlakukan dengan baik," harapnya.

(sg)

Menpora: Rapat Exco PSSI Sudah Sah dan tidak bisa Diganggu Gugat

Menpora: Rapat Exco PSSI Sudah Sah dan tidak bisa Diganggu Gugat
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo ikut mengomentari hasil rapat Eksekutif Komite (Exco) PSSI yang digelar di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Rabu (27/2). Roy menyatakan, rapat yang dihadiri enam anggota exco tersebut sudah sah.

Apalagi, kata dia, rapat exco dipimpin oleh Ketua Umum (Ketum) PSSI Djohar Arifin Husein. "PSSI kan ketuanya Prof Djohar, kalau dari 11 itu lima orang enggak hadir itu enggak masalah. Yang masalah kalau tujuh orang tidak hadir," kata Roy Suryo saat ditemui di Kantor Kemenpora Jakarta, Rabu (27/2).

Menurutnya, rapat exco siang tadi menggambarkan bahwa PSSI sudah satu. "Ketua Umum PSSI, pak Nyalla dan tiga exco lainnya sudah menjadi satu PSSI," ujarnya.

Usai menggelar rapat exco, pengurus PSSI melakukan pertemuan dengan Menpora. "Mereka menyampaikan beberapa poin penting tentang hasil rapat exco yang diselenggarakan di kantor PSSI tadi siang. "Insya Allah kongres 17 Maret terlaksana," ujarnya.

Soal tim verifikasi, Kemenpora menyerahkan sepenuhnya ke PSSI. Kemenpora, hanya akan melakukan melakukan pengawasan.

"Doakan agar semua proses yg sedang berjalan mulai dari ketika terjadinya kesepakatan, hingga tanggal 17 Maret, kemudian penggabungan timnas itu akan berlangsung," jelasnya.(sp)