UP
    Latest News

Erizal Tolak Jadi Wakil Ketua BTN

Erizal Tolak Jadi Wakil Ketua BTN
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin telah menunjuk Direktur PT Kabau Sirah Semen Padang, Erizal Anwar untuk menjadi Wakil Ketua Badan Tim Nasional (BTN). Namun keinginan Djohar tertahan, karena Erizal menolak dengan alasan sibuk mengurusi Semen Padang.

"Ini tugas yang berat, saya tidak mau nantinya karena kesibukan di Semen Padang, BTN akan terbengkalai," kata Erizal saat dihubungi wartawan via telepon, Sabtu (2/3).

Erizal mengaku sudah mendengar penunjukan dirinya dari Sekjen PSSI Hadiyandra Tunjuk. Ia juga sudah menyampaikan perihal ketidakbersediannya tersebut. Erizal menyampaikan, dengan masuknya Harbiansyah di dalam jajaran kepengurusan BTN, ia yakin timnas Indonesia akan dikelola dengan baik.

"Saya yakin BTN akan dikelola dengan baik. Karena ada pak Harbiansyah di dalamnya. Sosoknya sudah sangat dikenal di sepakbola Indonesia dan kapasitasnya juga sudah teruji," beber pria berkacamata ini.(sg)

Proses Unifikasi Liga Diserahkan ke PT Liga dan LPIS

Proses Unifikasi Liga Diserahkan ke PT Liga dan LPIS
Salah satu agenda penting pada Kongres PSSI pada 17 Maret mendatang adalah unifikasi liga. Proses penyatuan liga sebenarnya sudah coba dilakukan pada Kongres Palangkaraya Desember lalu, namun berakhir dengan kebuntuan.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengatakan, proses unifikasi liga akan diserahkan sepenuhnya kepada perwakilan dari dua operator liga, PT. Liga Indonesia an PT. Liga Prima Indonesia Sportindo.

"Saya serahkan kepada kedua operator. Semoga semuanya berjalan lancar," kata Djohar Arifin saat dihubungi via telepon, Sabtu (2/3).

Djohar mengatakan, hasil pembahasan PT Liga Indonesia dan PT LPIS akan disahkan di Kongres 17 Maret nanti. "Hasilnya akan kita sahkan di kongres," ujarnya. Proses unifikasi liga diharapkan oleh FIFA segera rampung. Sehingga tahun depan Indonesia hanya memiliki satu liga yang benar-benar kuat.(abe)

Persita vs Psps = 0-0

Persita vs Psps = 0-0
Persita Tangerang kembali menuai hasil kurang memuaskan dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion  Mashud Wisnusaputra, Kuningan, Sabtu (2/3). Bertindak selaku tuan rumah, Persita hanya bisa bermain imbang tanpa gol dengan PSPS Pekanbaru.

Serangan Persita di pertandingan ini kembali ditumpukan ke striker Cristian Carasco. Penyerang yang terkenal dengan selebrasi topeng Spiderman-nya itu hampir membawa Persita unggul di menit 21.

Dari sebuah tendangan bebas Cristian Carrasco melancarkan tendangan keras yang membentur mistar gawang PSPS. Bola rebound berhasil direbut Kim Dong-Chan yang coba melakukan rebound. Sayang tendangan masih di hadang pemain belakang belakang PSPS.

PSPS yang berusaha membalas lewat Makan Konate. Upayanya di menit 37 belum membuahkan hasil. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti belum tepat ke bidang sasaran.

Rudi Widodo hampir membuat PSPS memimpin jelang babak pertama usai. Sundulan kepalanya belum membuahkan hasil karena melebar dari jala gawang Persita uang dijaga Mukti Ali Raja.

Pertandingan di babak kedua tidak banyak mengalami perubahan. Tuan rumah kembali mendapat peluang lebih dulu di menit 67. Penetrasi Ade Jantra, di kotak penalti PSPS gagal membuahkan hasil. Kali ini tendangan keras Ade tidak menemui sasaran.

Di sisa waktu yang ada PSPS dan Persita terus mencoba saling membongkar pertahanan lawan. Peluang terakhir Pape di tiga menit jelang pertandingan usai masih gagal berbuah gol berkat kecemerlangan Mukti Ali Raja. (an)

Susunan pemain

Persita: Mukti Ali Raja, Windu Hanggoro, Luis Duran, Rio Ramandika, Rizky Rizal Ripora (Aldi Al Achya '71), Maman Jetong, Javad Moradi, Ade Jantra Lukmana, Kim Dong-Chan (Junaidi '71), Andy Dwi Kurniawan (Dibyo Previan Caesario '60), Cristian Carrasco

PSPS: Fance Hariyanto, Bobby Satria, Jacques Joel Tsimi, Ambrizal, Glend Poluakan, Ade Suhendra, Lee Su-Hyong (Trias Budi Susanto '63), Rudi Widodo, Jibby Wuwungan (M. Isnaini '68), Makan Konate, Pape Latyr N’Diaye

Manager Persibo Menangis di Depan peserta dialog , Minta dikasih duit Untuk main Tarkam di IPL

Manager Persibo Menangis di Depan peserta dialog , Minta dikasih duit Untuk main Tarkam di IPL
 Kisruh sepakbola Nasional tak hanya berimbas pada timnas Indonesia saja, namun demikian banyak klub tarkam yang harus berjuang merangkak untuk aksis dalam pentas liga tarkam .
Tak terkecuali Persibo Bojonegoro yang harus terseok-seok untuk bisa mengikuti kompetisi tarkam Indonesia Primer League. Dana, masih menjadi urusan yang pelik untuk bisa menghidupi klub, dan ini masih menjadi masalah serius bagi managemen Persibo agar bisa mengikuti roda kompetisi.

Bahkan kenyataan ini harus diterima pahit oleh managemen, bagaimana tidak, kompetisi yang sudah didepan mata ini Persibo masih saja kesulitan dana untuk menggaet sponsor guna mengkontrak para pemainnya. Sampai saat ini belum ada sumber yang jelas untuk membiayai Persibo yang membutuhkan setidaknya Rp 5 Milliar untuk bisa ikut berkompetisi di pentas tarkam IPL.
Nur Yahya, manager Persibo Bojonegoro harus menangis didepan para peserta dialog terbuka di Pendopo Pemkab Bojonegoro, meratapi nasib timnya yang sampai saat ini masih pusing tujuh keliling untuk mendpaatkan dana segar.
Dihadiri oleh Bupati dan wakilnya beserta dengan Kepala SKPD se-Kabupaten Bojonegoro serta elemen masyarakat pecinta bola, Yahya tak kuasa menahan tetesan air mata meratapi nasib klubnya yang sedang ‘sekarat’.
“Saya sama sekali sudah tak bisa ‘ngomong’ lagi terkait nasib Persibo saat ini. Pasalnya baik dari sponsor maupun konsorsium yang menjanjikan dana segar tersebut belum saya terima hingga saat ini. Padahal IPL sudah digelar, dan Persibo sangat membutuhkan dana tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu orang nomor satu di Bojonegoro, Bupati Suyoto tak bisa mengeluarkan dana APBD karena sangat melanggar hukum, karena aturannya memang tidak dipernolehkan disubsidi dari kas daerah.
“Secepatnya kita akan carikan sponsor, termasuk juga para insan peduli olahraga seperti Habil Marrati, sayang, sampai saat ini belum ada kabar baik dari mereka yang mau mendanai Persibo,” jelas Suyoto. (sf)

DP Kontrak 15 Persen Pemain Asing PSPS Belum Dibayar

DP Kontrak 15 Persen Pemain Asing PSPS Belum Dibayar
Ternyata bukan hanya M Ilham sendiri yang belum mendapatkan uang muka atau DP kontrak 15 persen dari pihak PSPS. Para pemain asing ternyata belum menerima.

Seperti diketahui, sebelumnya terkuak alasan M Ilham tidak tampil kala PSPS ditekuk Persib dengan skor 1 - 4. Ternyata, permasalahan belum diterimanya DP kontrak 15 persen menjadi penyebab. Ternyata pemain asing juga belum menerima.

Hal ini dikatakan oleh pemain asing, Tsimi Joel., Kamis (28/2) Tsimi mengatakan belum menerima pembayaran DP kontrak 15 persen tersebut. Malah Tsimi heran dengan pertanyaan wartawan.

"Siapa bilang kami sudah terima. Sampai sekarang belum ada," kata Tsimi, pemain berposisi belakang ini  .

Sebelumnya, pada pekan lalu manajemen PSPS mengklaim sudah membayarkan DP kontrak 15 persen kepada pemain. Beberapa pemain lokal kepada wartawan  memang membenarkan sudah menerimanya. Namun beberapa pemain ternyata belum menerima. Sebut saja M Ilham dan Tsimi Joel.

Pelatih kepala PSPS Mudari Karya yang ditanyai mengenai DP kontrak ini, tak membantah bahwa beberapa pemain belum menerimanya. Termasuk pemain asing yang dikabarkan belum menerima.

Mundari pun mengatakan para pemain asing memang belum menerima DP kontrak 15 persen tersebut. Mundari memperkirakan, dalam waktu dekat pembayaran akan dilakukan.

"Memang kabar yang ditanyakan itu benar. Pemain asing sepertinya belum. Tapi akan segera dibayarkan. Saya berharap pemain tetap semangat main dan tidak menjadikan alasan," kata Mundari.

Manajer PSPS, Boy Sabirin kepada wartawan, Kamis (28/2) sore tidak mmebantah mengenai belum dibayarnya DP kontrak 15 persen tersebut. Namun kali ini Boy Sabirin mengatakan pembayaran DP kontrak 15 persen ke pemain asing sifatnya setengah.

Apakah pembayaran sementara menjadi 7,5 persen? "Kalau pemain asing sifatnya separoh memang," kata Boy.

Kmebali Boy mengatakan segala hak - hak pemain akan diselesaikan sebelum permainan di kandang nanti, kala PSPS menjamu Persepam Madura pada 10 Maret nanti. Termasuk mengenai gaji pemain yang sejak awal musim ini belum dibayarkan.(sf)

Derby Jateng Persip vs PSIS dinodai kerusuhan suporter Alay bermuka jelek dan Berpendidikan Rendah

Derby Jateng Persip vs PSIS dinodai kerusuhan suporter Alay bermuka jelek dan Berpendidikan Rendah
orang yang paling berkuasa adalah orang yang bisa menguasai dirinya sendiri .
tak peduli seberapa tidak adilnya dunia luar orang yang punya kuasa tinggi selalu bisa mengontrol dirinya sendiri untuk dapat bertindak cerdas dan elegan .

namun itu jelas  tidak didapati pada suporter persip pekalongan dan psis.
Mudah tersulut emosi adalah ciri orang bodoh .
dan kedua suporter tersebut menunjukan hal tersebut . Merasa diri hebat jika bisa buat kerusuhan , merasa bangga dibilang suporter garis keras jika bisa melukai suporter lain itu jelas adalah ciri -ciri suporter alay bermuka jelek yang tidak mengenyam pendidikan yang cukup bak secara formal maupun informal .

orang-orang seperti inilah bibit -bibit generasi penghancur bangsa .
. Dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1 itu, suporter PSIS Panser Biru dan Snex terlibat saling lempar batu dengan suporter Persip Kalong Mania.
Kericuhan bermula ketika paro waktu babak pertama. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba suporter Persip Kalong Mania dan suporter PSIS Snex yang berada di tribun utara, saling lempar botol air mineral, batu serta kayu. Kerusuhan pun meluas, suporter Panser Biru dan Kalong Mania yang berada di Tribun selatan juga terlibat saling lempar batu.

Kericuhan sempat terhenti ketika babak kedua dimulai. Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Di menit-menit akhir babak kedua, kedua belah pihak suporter kembali terlibat ricuh, hujan batu ke arah kedua belah pihak kembali terjadi. Karena kedua belah pihak sulit untuk kendalikan pihak kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata ke kedua suporter yang saling lempar.

Kerusuhan tidak hanya terjadi di dalam stadion, usai pertandingan, kedua kelompok suporter kembali ricuh. Pihak kepolisian terpaksa menyemrotkan water canon untuk menghalau suporter. Kapolresta Pekalongan AKBP Dhani dan Wakapolres Pekalongan Kompol Mulyawati Syam langsung turun kelapangan untuk menenangkan kedua massa.

Bahkan Wakapolresta Pekalongan Muliyawati Syam, terkena lemparan batu di kakinya hinga terluka, saat berusaha menghalau kedua belah pihak. Akibat kericuhan tersebut, belasan suporter dari kedua belah pihak mengalami luka akibat terkena lemparan batu. Tidak hanya itu, tiga orang anggota Polresta Pekalongan juga terluka akibat terkena lemparan batu, saat berusaha menenangkan para suporter.

Untuk menghindari terjadi kericuhan susulan, suporter Panser Biru dan Snex mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Secara estafet suporter Panser dan Snex di kawal hingga Semarang.

Ketua Panpel Persip Muanas Budisetyono, mengatakan, sedikitnya 700 petugas keamanan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP dikerahkan untuk melakukan pengamanan. "Semua sudah terkendali, dan untuk mengindari kejadian yang tidak diinginkan, pihak kepolisian melakukan pengawalan kepada suporter Snex dan Panser selama perjalanan pulang," ujarnya.

Dia mengatakan, ada sekitar 12-13 suporter dari kedua belah pihak yang mengalami luka ditambah satu suporter dari Panser yang terjatuh dari tembok. Semua yang terluka langsung dilarikan ke tiga rumah sakit yakni RSUD Bendan, RS Budi Rahyu dan RS Kraton. "Kita sengaja membawa korban ke beberapa rumah sakit, agar penanganannya cepat," ujarnya.

Kerusuhan yang terjadi antar kedu supporter jauh dari perkiraan mengingat selama ini antara Panser Biru, Snex dan Kalong Mania tidak pernah terjadi permusuhan dan belum pernah terlibat bentrok, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Wakapolresta Pekalongan Kompol Muliyawati Syam mengatakan, tidak ada yang diamankan dari kedua belah pihak. ”Semua sudah terkendali. Suporter Snex dan Panser kita kawal menuju Semarang, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Manajer Tim PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho menyayangkan kericuhan yang tejadi antara kedua suporter. Itu mengingat dalam sejarahnya kedua suporter belum pernah terlibat bentrok dan baru kali ini terjadi kerusuhan.

Dia berharap, kerusuhan yang terjadi merupakan kerusuhan terakhir, untuk kedua belah pihak, sehingga pada pertandingan berikutnya tidak terjadi hal yang sama. ”Kami berharap kedua suporter mampu mengendalikan diri sehingga di kemudian hari tidak terjadi hal yang sama,”ujarnya.