OS Blankon Komunitas melakukan usaha keras menciptakan BlankOn sebagai OS yang bersahabat untuk Anda. Setelah BlankOn terinstal, semua kebutuhan dasar berkomputer sudah tersedia sehingga komputer anda sudah siap untuk digunakan. “Ini diciptakan memang sebagai sahabat bagi pengguna dan semua aplikasi multimedia sudah secara otomatis terinstal setelah kita men-download OS blankon ini,” Ujar Arif Syamsudin salah satu tim Blankon Linux, ketika berbincang oleh okezone, Jumat petang.
Blankon Linux merupakan salah satu distro Linux yang berisikan software yang dapat digunakan untuk keperluan dekstop, laptop atau netbook dan workstation yang didistribusikan secara free dan bebas untuk digandakan oleh siapa pun, karena lisensinya memang bebas.
Utian Ayuba yang merupakan humas dari Tim Blankon Linux mengatakan, “Sistem operasi (OS) ini memang dibuat oleh seluruh IT dari Indonesia dan memang ditujukan untuk digunakan oleh orang Indonesia sendiri dimanapun dia berada secara gratis hanya tinggal men-download saja. Bahkan, Orang Indonesia di luar negeri pun sudah memakai OS Blankon ini.”
OS Blankon
Beberapa alasan keberhasilan BlankOn Linux adalah :
1. Merupakan distribusi Linux yang aktif dikembangkan secara terbuka oleh komunitas dan merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia.
2. Menerapkan konsep Indonesia (Bahasa, Tema Seni dan Budaya, Aksara Nusantara dan Aplikasi Khas)
3. BlankOn memiliki repositori dengan jumlah aplikasi yang besar.
4. Memiliki fokus membuat segalanya siap pakai (wifi, dukungan multimedia).
5. Panduan, bantuan dan dukungan penggunaan BlankOn mudah diperoleh.
Jika Anda pecinta open source atau sudah bosan dengan memakai OS yang sudah ada, maka OS Blankon bisa menjadi alternatif bagi anda karena pengaplikasianya lebih simple dan tidak mengeluarkan biaya untuk instalasinya.
OS buatan anak negeri – BlankOn 4.0 – resmi dirilis
Jakarta, 15 November 2008. — Setelah dikembangkan dalam 6 bulan terakhir saat ini Tim BlankOn dengan ini mengumumkan peluncuran rilis akhir dari BlankOn 4.0 (Meuligoe), “Fajar baru perangkat lunak legal dan kreatif, untuk dan oleh anak negeri”.
BlankOn kali ini menggunakan kode nama Meuligoe (cara baca: meu-ligo) yang berasal dari bahasa Aceh, dalam rilis Meuligoe ini BlankOn menggunakan tema kebudayaan Aceh sebagai tampilan utamanya. Dalam rilis Meuligoe, BlankOn melakukan perubahan fundamental yang meliputi dibuatnya situs pusat pengembangan BlankOn yang sebelumnya berada di Launchpad.net, penyegaran logo, warna dasar, pembuatan forum pengguna, dibangunnya gudang berkas iso harian, dikeluarkanya versi alternate dan Live CD secara bersama-sama.
Ahmad Haris, seorang pengembang yang berlokasi di Aceh mengatakan, “Infrastruktur teknologi informasi yang dibangun di Aceh sangat mendukung sekali untuk mengembangkan open source. Belum lagi dengan adanya dukungan dari Kantor Dinas Dishubkomintel yang memberikan laboratorium komputernya untuk bisa dipakai komunitas linux di sini. Tidak hanya itu saja, server-server di Kantor BPDE pun dikelola oleh pemerintah dengan dukungan komunitas.”. Kemudian Ahmad Haris yang mengusulkan Aceh sebagai tema BlankOn 4.0 (Meuligoe) melanjutkan: “Dari situ saya memiliki wacana untuk mengusulkan kalau rilis BlankOn 4 menggunakan corak khas Aceh agar masyarakat di sini bisa belajar dan familiar dengan BlankOn yang dari sananya dibuat untuk kebutuhan rakyat Indonesia dibidang komputer pada umumnya.”
OS Blankon
OS Blankon Bersamaan dengan rilis ini juga BlankOn melakukan lomba ketangkasan dan keterampilan yang dinamakan dengan Tantangan BlankOn yang berhadiah total senilai 20 Juta, Tantangan ini disponsori oleh Yayasan Air Putih dan YPLI yang di maksudkan untuk mengkaderisasi dan meningkatkan kualitas SDM pemuda dikarenakan target peserta tantangan BlankOn adalah mahasiwa dan pelajar sehingga diharapkan pengembang BlankOn dapat melakukan regenerasi dan kaderisasi.
“BlankOn adalah karya kreatif anak negeri yang patut mendapat banyak dukungan dan dikembangkan, diciptakan oleh orang-orang yang memiliki kesadaran tinggi untuk meningkatkan kualitas dunia TI di Indonesia” ujar Galuh salah satu anggota pengembang Blankon. “Saya malah membayangkan kalau suatu saat BlankOn bisa sangat dibutuhkan oleh orang Indonesia karena kemudahan dan keunikannya, mungkin suatu saat dunia kesehatan bakal memakai komputerisasi dengan sistem berbasis BlankOn untuk melakukan tindakan medis.” lanjut Galuh yang juga calon dokter dan satu-satunya pengembang wanita di BlankOn Linux.
OS BlankON
BlankOn 4.0 (Meuligoe) menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama yang digunakan pada antarmukanya dan diharapkan dapat menjadi alat sosialisasi istilah-istilah bidang komputer pada Bahasa Indonesia yang selama ini dianggap aneh dan membingungkan.
Mungkin info ini bisa menambah info tentang dunia IT, mungkin suaru saat akan menggantikan OS Windows di Indonesia.
No comments:
Post a Comment