Beli iPad Bajakan, Disini Tempatnya
iPad ditampilkan setelah diresmikan di Moscone Center di San Francisco, Rabu, Januari 27, 2010. AP Photo/Marcio Jose Sanchez
Hanya selang tiga minggu setelah peluncuran iPad, versi bajakannya sudah nangkring di rak toko online dan toko komputer di Cina. Penundaan peluncuran global menjadi waktu emas bagi pembajak untuk menawarkan versi yang lebih murah.
Permintaan yang menggila untuk iPad telah membuat Apple menunda peluncuran internasionalnya. Sementara konsumen Cina yang sudah tak sabar memegang iPad, diimingi versi bajakan di mal elektronik di Shenzhen, Cina selatan, dekat perbatasan dengan Hong Kong.
Di sini, di toko-toko kecil yang diisi dengan segala sesuatu barang elektronik versi bajakan: termasuk iPad palsu dengan menggunakan Microsoft Windows 7 sistem operasi terbaru. Namun, berbagai toko juga menjual berbagai produk Apple, dari iPhone, MacBook sampai MacBook Air.
Setelah menelusuri lorong jualan dengan beragam penjual di beberapa pemilik toko, satu orang penjual yang mengaku bermarga Lin menawarkan item yang dicari. Letaknya di kamar belakang yang gelap di lantai lima pasar itu. Tempatnya justru jauh dari hiruk-pikuk.
Barangnya terkesan lebih kokoh dan tebal dengan tiga port USB dan bentuknya lebih panjang daripada yang asli. Ini bajakan dari iPad, yang dijalankan dengan sistem operasi Windows. Memang lebih mirip iPhone raksasa. Harganya 2.800 yuan atau sekitar Rp 3 Juta, sehingga sedikit lebih murah daripada harga iPad yang mencapai US$ 499 - US $ 699 atau Rp 5-7 juta.
"Ini hanya versi kasar pertama," kata agen Lin, yang memotong pembicaraan dalam bahasa Kanton, bahasa asli daerah tersebut. "Walaupun bentuknya tidak persis sama, tampilan eksternal sangat mirip dengan iPad, jadi kami tidak berpikir itu akan mempengaruhi penjualan kami," tambahnya, menjelaskan perbedaan itu dengan alasan masih kesulitan mencocokkan dengan aslinya karena waktu perputaran cepat –dalam dua bulan-- untuk pengembangan versi pertama ini.
Para pedagang ini berusaha keras untuk mengisi kekosongan yang tidak akan bertahan lama. Ini dibuat karena permintaan tak terduga yang kuat untuk menginginkan iPad asli dalam minggu pertama di pasar.
Perangkat hiburan yang aslinya berukuran 25,4 sentimeter, di mana seseorang dapat membaca buku, memainkan musik dan video dan berselancar di Internet, telah terjual lebih dari 500.000 dalam minggu pertama saja. Penjualan meroket setelah permintaan kuat di Amerika saja, membuat Apple untuk menunda peluncuran internasional produk itu sampai akhir April.
Dengan jeda peluncuran secara global membuat pemalsu dari Cina bergegas untuk mengisi kesenjangan iPad ini. Taobao, pasar online terbesar di Cina, berisi ratusan listing untuk produk yang didambakan, banyak yang sesungguh asli, tapi beberapa ragu keaslianya dengan diberi label sebagai "Barang Cina", dengan klaim memiliki fitur lebih baik daripada aslinya.
Seperti model yang ada di pasar Shenzhen, iPad palsu ini juga dijual eceran untuk masing-masing sekitar 2.800 yuan, dibandingkan dengan harga aslinya yang mencapai 4.000-6000 yuan.
Analis dan fanatik gadget mengharapkan Apple memberikan pelayanan yang baik di Asia, yang permintaan iPad asli melonjak seiring meningkatnya jumlah konsumen di kelas menengah. Tapi hanya sedikit yang terkejut dengan penampilan cepat dari versi palsu di negara itu, yang film bajakan saja sering muncul di pasar pada minggu yang sama saat rilis di bioskop.
"Cina pada dasarnya adalah sebuah pasar yang memiliki kemampuan untuk mengkloning segalanya, sehingga benar-benar tidak mengejutkan," kata Edward Yu, chief executive Analis Internasional yang berbasis di Beijing. "Saya tidak berpikir pembajakan adalah hal buruk bagi iPad dilakukan oleh Cina yang memiliki populasi besar, mungkin iPad kloning itu akan memberikan lebih banyak potensi pemakai untuk melihat dan merasakan."
Kembali di Shenzhen, Lin mengatakan pabrik-pabrik di sekitar Pearl River Delta – pabrik ekspor terbesar Cina - bekerja keras membuat versi terbaru dari iPad bajakan untuk menyuplai permintaan yang kuat. "Ini hanya versi kasar pertama," kata Lin. "Akhirnya, pabrik-pabrik akan dapat membuat salinan yang lebih baik."
sumber: http://tempointeraktif.com/hg/it/2010/04/26/brk,20100426-243269,id.html
No comments:
Post a Comment