UP
    Latest News

Tsunami Matahari Menuju Bumi Hari Ini

Tsunami Matahari Menuju Bumi Hari Ini
Tsunami Matahari Menuju Bumi Hari Ini: ilustrasi
Menurut para ilmuwan, bumi terancam dihantam gelombang yang disebabkan cuaca  buruk di luar angkasa Selasa ini, setelah terjadi ledakan besar Matahari.

Kembang api matahari pada pekan lalu direkam oleh sejumlah satelit, termasuk satelit terbaru milik Badan Antariksa AS, NASA, Solar Dynamics Observatory (SDO), yang mengamati gelombang mengejutkan di permukaan Sang Surya. Ledakan ini bertujuan langsung menuju Bumi, yang kemudian mengirimkan tsunami matahari sejauh 93 juta mil melintasi ruang.

Seperti dimuat laman New Scientist, ledakan magnetis Matahari yang kompleks akan membentuk awan elektris yang yang akan mengirimkan partikel ke Bumi. Ketika awal itu menabrak Bumi, bisa terjadi kapanpun, bahkan sekarang, akan memicu aurora di kutub. Yang terburuk, ini bisa menjadi  ancaman bagi satelit - meskipun mungkin bukan yang terparah.

Laman Telegraph pada Senin, 2 Agustus 2010 memuat, kembang api yang diproduksi Matahari sungguh luar biasa. Ini adalah fenomena yang langka, ledakan tak hanya satu,  dua ledakan hampir simultan ini terjadi di lokasi berbeda, dan akan diluncurkan menuju Bumi.

Letusan ini terjadi saat struktur magnetik besar dalam  atmosfer Matahari kehilangan  stabilitas dan tak dapat lagi ditekan oleh gravitasi Matahari. Letusan pertama terlihat begitu besar sehingga mengubah medan magnet di setengah atmosfer Matahari dan mengondisikan untuk terjadi ledakan kedua.

Para ahli mengatakan, gelombang gas superkilat akan mencapai Bumi Selasa ini. Peristiwa ini diperkirakan akan memicu penampakan spektakuler aurora atau cahaya di Utara dan Selatan Bumi. Telah diingatkan oleh para ilmuwan sebelumnya, ledakan Matahari besar yang sangat besar berpotensi merusak satelit dan pembangkit tenaga, dan alat komunikasi di Bumi.

Baru-baru ini, NASA memperingatkan bahwa Inggris Raya bisa menderita akibat pemadaman listrik dan kerusakan sistem komunikasi dalam waktu lama, pasca Bumi dihantam badai Matahari.

Sedangkan Daily Telegraph menginformasikan bahwa prediksi seorang ahli luar angkasa senior yang meyakini Bumi akan dihantam energi badai Matahari yang mengejutkan, setelah Matahari bangun dari 'tidur panjangnya' suatu ketika di tahun 2013. (opie, berbagai sumber)

http://inioke.com/konten/2095/tsunami-matahari-menuju-bumi-hari-ini.html 

artikel 2

para ilmuwan NASA mengeluarkan peringatan tsunami. Tapi ini bukan sembarang tsunami. Ini adalah tsunami Matahari yang akan menghantam Bumi dan  dikhawatirkan mengganggu sistem komunikasi.


http://stereo.gsfc.nasa.gov/img/stereoimages/preview/SolarTsunami121407.jpg

Para ahli astronomi di seluruh dunia yang memantau Matahari, melaporkan telah terjadi sebuah ledakan cukup besar pada akhir pekan lalu. Termasuk dari para pemantau ini adalah stasiun pemantau Solar Dynamics Observatory milik NASA.

Luapan energi Matahari yang luar biasa besar muncul bagaikan kembang api di permukaan Matahari. Gelombang energi itu terpancarkan menuju Planet Bumi bagaikan sebuah tsunami yang melintasi jarak 93 juta mil melintasi angkasa.

Seperti dilansir Telegraph.co.uk, para ilmuwan memperkirakan tsunami matahari ini akan mencapai Planet Bumi pada hari ini, Selasa (3/8/2010). Pada wilayah Bumi di dekat Kutub Utara dan Selatan, diperkirakan tsunami ini akan menghasilkan fenomena Aurora di langit.

Namun, para ilmuwan juga memperingatkan tsunami Matahari ini bisa merusak satelit komunikasi yang berseliweran di sekitar Planet Bumi. Namun tidak jelas tingkat kerusakan yang mungkin ditimbulkan.

"Kembang api yang luar biasa dari matahari. Dua ledakan sekaligus di tempat berbeda di Matahari dan menuju Bumi," kata Dr Lucie Green, astronom dari Mullard Space Science Laboratory, Surrey, Inggris.

Menurut Green, ledakan ini sangat besar sehingga tidak bisa ditahan oleh gravitasi matahari. Energi dari ledakan pun meluncur bebas ke Planet Bumi.

"Kemungkinan kita bisa melihat Aurora di langit utara dengan lebih lama," tutupnya.

( Sumber : Fitraya Ramadhanny - www.detiknews.com )

No comments:

Post a Comment