Mengintip Kemewahan Buckingham Palace
Foto: The British Monarchy
(Vibizmanagement-Inspiration) Buckingham Palace telah menjadi buah bibir berhari-hari ini. Hal ini tentu saja terkait pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton. Istana kebanggaan Inggris ini memang bukan sembarang Istana. Inilah tempat kediaman resmi Ratu Inggris di London. Tempat berlangsungnya peristiwa-peristiwa kenegaraan dan menyambut tamu Negara serta tempat kunjungan pariwisata. Seringkali dalam masa-masa kegembiraan, krisis atau perkabungan. Tempat ini juga menjadi pusat berkumpul untuk masyarakat Britania Raya. Hal inilah yang terjadi saat moment Royal Wedding Jumat lalu.
Foto: The British Monarchy
Seperti diberitakan BBC, acara pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton telah usai. Namun, ribuan warga Inggris belum meninggalkan Istana Buckingham. Ada lebih dari 450 ribu warga Inggris masih berkumpul di areal Istana Buckingham untuk merayakan pernikahan William dan Kate. Mereka merayakannya dengan berbagai cara. Mulai dari minum sampanye, berfoto dengan teman-teman atau hanya duduk-duduk menikmati pemandangan Istana Buckingham. Sementara itu, di dalam istana, Ratu Elizabeth menjamu 650 tamu dalam acara resepsi pernikahan.
Foto: The British Monarchy
Mengulik lebih lanjut akan bangunan megah nan mewah ini maka dilihat dari sejarahnya, bangunan ini sebelumnya dikenal dengan nama Buckingham House, gedung yang dipergunakan sekarang ini dan menjadi tempat kunjungan dari para wisatawan asing, sebenarnya adalah sebuah balai kota yang dibangun untuk Duke of Buckingham pada tahun 1703 lalu diambil alih oleh George III pada tahun 1761 dan dijadikan sebagai rumah pribadi yang dikenal sebagai "The Queen's House". Bangunan ini sudah mengalami evolusi dari sejak dibangun oleh arsitek John Nash dan Edward Blore. Kini memiliki tiga gedung sayap tambahan dari halaman tengah.
Sejak pengangkatan Ratu Victoria pada tahun 1837 Buckingham Palace akhirnya menjadi kediaman resmi dari keluarga kerajaan Britania Raya. Penambahan terakhir dari gedung ini dibuat pada akhir abad ke-19 dan awal dari abad ke-20, termasuk di dalamnya bagian depan yang sering kita lihat sekarang dari Buckingham Palace.
Keindahan desain interiornya didominasi oleh karya seni abad ke-19. Karya-karya seni ini kebanyakan masih dipajang hingga sekarang. Tehnik pengecatannya menggunakan warna-warna cerah yang dikenal dengan teknik scagliola. Warna biru serta merah jambu lapis adalah warna-warna mayoritasnya. Sir Charles Long adalah orang dibalik penciptaan kreasi ini. Adapun pada jaman King Edward VII dilakukan perubahan perubahan dekorasi dengan menambahkan warna-warna keemasan.
Foto: The British Monarchy
Salah satu yang unik adalah banyaknya ruangan untuk menerima tamu dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan furnitur-furnitur Cina yang dibawa setelah wafatnya King George IV dari Royal Pavilion yang terletak di Brighton dan dari Carlton House.
Foto: The British Monarchy
Dari kesemuanya Buckingham Palace Garden adalah tempat terfavorit sekaligus yang terindah. Taman ini merupakan taman milik pribadi yang terbesar di London, dimana desainnya dirancang oleh ahli pertamanan, Capability Brown yang kemudian dirancang ulang oleh William Townsend Aiton dan John Nash. Terdapat danau buatan yang selesai dibuat pada tahun 1828 dan diisi air dari Serpentine, sebuah danau yang terletak di Hyde Park.
Foto: The British Monarchy
Satu hal menarik lainnya lagi, ada satu ruangan yang dipergunakan sebagai ruangan kerja dari Queen Elizabeth II dan keluarga kerajaan untuk acara maupun jamuan resmi kenegaraan. Kepopulerannya tak dapat diragukan lagi. Bayangkan saja Istana ini dikunjungi oleh wisatawan tak kurang dari 50,000 orang per tahunnya untuk menghadiri jamuan makan malam, makan siang, resepsi dan pesta-pesta resmi keluarga kerajaan
http://vibizmanagement.com/journal/index/category/inspiration/23/0
No comments:
Post a Comment