Topeng Jati
TOPENG JATI (TOPENG MENOR)
Topeng Jati atau Topeng Menor yaitu kesenian topeng yang muncul dan berkembang di Desa Jati. Alasan penanaman terhadap kesenian Topeng Jati didasarkan pada tempat berkembangnya kesenian ini yaitu di Desa Jati Kecamatan Cipunagara. Sedangkan dinamakan Topeng Menor karena seni topeng tersebut pada saat itu mempunyai penari topeng yang cantik, bersuara merdu dan pandai menari, sehingga orang memanggilnya menor. Keahlian penari tersebut bisa menari bebrapa karakter topeng dengan luwes, baik karakter satria yang bergaya lemah lembut, maupun gaya rahwana atau buta dengan gaya menari yang gagah dan menakutkan.
Kesenian Topeng Jati merupakan hasil difusi dari suatu individu atau masyarakat, karena kesenian aslinya berasal dari luar Subang tepatnya dari daerah Cirebon. Beberapa unsure-unsur seni yang melekat pada Topeng Jati antara lain dari unsur topeng, waditra, nayaga, penari, dan busana.
1.Topeng
Topeng merupakan unsure pertama yang menjadi icon dalam kesenian ini. Topeng yang dipakai biasanya terbuat dari kayu kembang. Kayu kembang mempunyai keistimewaan yaitu bahnnya ringan dan awet. Topeng jati mempunyai beberapa buah topeng dengan mempunyai karakter masing-masing antara lain:
a. Topeng Panji:Topeng panji diibaratkan sebagai seorang satria. Topeng ini mempunyai karakter yang lemah lembut, lungguh, dan alim, dengan warna topeng merah muda dan putih.
b. Topeng Samba: Topeng Samba diibaratkan sebagai seorang satria yang memiliki sifat gandang. Warna topeng biasanya merah muda atau putih dan berambut.
c. Topeng Rumyan: Topeng Rumyan diibaratkan sebagai seorang satria yang mempunyai karakter pemberani dan gandang.
d. Topeng Tumenggung atau Punggawa: Topeng ini memiliki karakter yang berani sebagai halnya prajurit kerajaan yang siap berperang. Warna topeng biasanya merah muda dan berkumis.
e. Topeng Kelana atau Rahwana: Topeng ini berkarakter garang, serakah , dan suka membuat onar. Wrana topeng biasanya merah dan berkumis tebal.
f. Topeng Buta: Topeng Buta mempunyai karakter garang, menakutkan dan berperilaku jahat. Warna topeng biasanya merah dan berkumis tebal.
2.Waditra(Alat Musik)
Waditra yang sering digunakan dalam Topeng Jati diantaranya : gendnag, kulanter, goong, suling, ketuk, saron, gambang, dan kecrek.
3. Nayaga(Penabuh alat musik)
Nayaga Topeng Jati berjumlah 12 orang, dan melakukan tugas sesuai dengan fungsinya.
4. Dalang
Dalang mempunyai kemampuan dalam menirukan berbagai karakter suara topeng yang sedang dimainkan oleh seorang penari.
5. Sinden
Sinden berperan menyanyikana lagu pada saat penari topeng sedang beristirahat atau ketika sedang berganti peran. Lagu yang dilatunkan oleh sinden sangat beragam antara lain ketuk tiluan, dermayonan, dan kises saidah.
6. Penari Topeng
Penari topeng terdiri dari 2 orang yaitu perempuan dan laki-laki. Penari topeng perempuan berperan memainkan gaya topeng panji, samba, rumyang., tumenggung dan kelana atau rahwana. Sedangkan pemain topeng laki-laki hanya memerankan tarian buta.
7.Busana
Busana yang dipakai oleh penari Topeng Jati anatara lain sobrah dipaki di kepala seperti mahkota , baju dan celana yang dihias dengan mute, dan kain batik atau sinjang lancar. Sedangkan nayaga hanya atasannya saja yang seragam dengan memakai baju takwa dan iket sunda.
Beberapa kreativitas dalam penyajian pagelaran Topeng Jati :
1. Pembukaan : Memulai pagelaran dengan memaikan waditra sekitar dua atau tiga babak lagu atau disebut juga tatalu.
2. Ibing :Memulai mpagelaran dengan menampilkan berbagai tarian dari tokoh topeng dari mulai panji, rumyang, samba, temenggung, kelana, dan rahwana.
3. Pentupan :Pagelaran topeng jati biasanya ditutup dengan lagu Bale bandung.
Demikianlah mengenai tarian budaya subang yang ada di tanah air kita ini khusunya di daerah Subang.......harapanya untuk kedepannya bisa dikembangkan kembali agar kesenian ini tetap ada dan menjadi tradisi bagi tanah air kita ini..
No comments:
Post a Comment