Ternyata hewan makin banyak ditemukan kegunaannya di dalam dunia kesehatan. Dalam hal ini, seekor anjing ternyata tidak hanya hebat dalam mengendus bom atau narkoba tapi juga bisa digunakan dalam mengendus kanker.
Penemuan terbaru menyimpulkan bahwa beberapa ekor anjing yang berada di bawah penelitian mereka berhasil melewati tes pencarian kanker pada manusia. Anjing-anjing tersebut menemukan kanker payudara dan kanker paru-paru pada manusia dengan keakuratan rata-rata 88%-97%. Angka ini sama dengan keakuratan diagnosa konvensional kedokteran.
Michael McCulloch selaku anggota peneliti tidak terlalu yakin apa yang bisa menyebabkan anjing-anjing tersebut menemukan kanker. Tapi kemungkinan besar, produk turunan dari sel kanker memiliki bau yang berbeda dari sel normal sehingga bisa ditemukan oleh hewan berpenciuman peka tersebut.
Michael McCulloch menjelaskan cara pelatihan anjing yang mengambil waktu kurang lebih 3 minggu. Mereka harus mengendus bau nafas pasien kanker yang diletakkan dalam sebuah tube. Kemudian anjing-anjing tersebut bertemu dengan orang yang berpenyakit kanker dan orang tanpa penyakit kanker dan kembali mengendus nafas mereka. Dari sana, anjing-anjing itu kemudian terlatih untuk mengendus bau kanker dalam tubuh manusia.
Rekaman penelitian ini disimpan sebagai bukti oleh para peneliti yang bersedia dipertanyakan mengenai hasil penemuan mereka. Sedangkan anjing-anjing yang digunakan adalah keturunan Labrador retriever. Dari antara pasien yang mengajukan diri untuk ikut dalam penelitian, 55 orang menderita kanker paru-paru dan 31 orang kanker payudara sedangkan mereka yang sehat ada 83 orang.
Langkah selanjutnya yang akan diambil ialah mengendus pasien dengan jenis kanker lain seperti kanker ovarium misalnya. Diharapkan anjing-anjing ini bisa mengendus penyakit bahkan sebelum tumor atau kanker tersebut berkembang dengan pesat.
Menurut para peneliti, ini bukan ide bodoh seperti anggapan miring banyak orang, karena dokter manusia jaman dulu pun pernah menggunakan metode penciuman untuk mendiagnosa penyakit pasiennya. Untuk kesempurnaan hasil penelitian ini, mereka meminta lebih banyak waktu lagi untuk melakukan penelitian. Sensitivitas penciuman hewan memang bisa 100 ribu kali lebih tajam dari manusia.
No comments:
Post a Comment