UP
    Latest News

Ajeng

Ajeng

AJENG
Kesenian Ajeng adalah kesenian tradisional yang dipagelarkan dengan cara helaran dan alat utamanya menggunakan benda. Alat music Ajeng disebut juga Bende atau Goong kecil, yang ditabuh dengan menggunakan pemukul yang terbuat dari kayu. Kesenian Ajeng dapat dipagelarkan pada acara-acara hajatan. Saat pagelara kesenian Ajeng biasanya melakukan helaran bersamaan dengan kesenian lain, dan penonton dapat ikut menari di depan kesenian tersebut.
Kesenian Ajeng pada dasarnya kesenian yang sangat sederhana, hal tersebut dapat dilihat dalam unsure seni Ajeng. Unsur Seni yang terdapat dalam kesenian Ajeng yaitu waditra, nayaga juru kawih, , dan busana.

1.Waditra
Waditra yang dipakai kesenian Ajeng terdiri dari:
-1 buah ajeng atau bende
-1 buah gendang besar
-1 buah gendang kecil
-1 buah goong besar
-1 buah goong kecil
-1 buah terompet
-1 buah ketuk
-Sepasang kecrek bulat
2. Nayaga
Nayaga atau penabuh alat music kesenian Ajeng terdiri dari dua belas orang.
3. Juru Kawih
Juru kawih kesenian Ajeng hanya menggunakan seseorang penyanyi Sedangkan lagu yang dibawakan pagelaran biasanya lagu-lagu jaipongan atau lagu-lagu sunda.
4. Busana
Busana yang digunakan oleh Nayaga hanya baju saja yang diseragamkan. Sedangkan busana lain seperti celana meskipun tidak seragam tetapi disesuaikan dengan warna pakaian.

Gembyung

Gembyung

GEMBYUNG
Gembyung berasal dari dua suku kata yaitu Gem danByungGem berasal dari kata Ageman yang artinya ajaran, pedoman, atau faham yang dianut oleh manusia, dan suku kata Byung berasal dari kata Kabiruyungan yang artinya kepastian untuk dilaksanakan. Gembyung mempunyai nilai-nilai keteladanan untuk dijadikan pedoman hidup. Gembyung pertama kali berkembang pada masa penyebaran Islam. Pada saat itu, Gembyung dimainkan oleh para santri pesantren dengan bimbingan sesepuh pesantren.
Gembyung merupakan kesenian tradisional yang menggunakan genjring sebagai alat utamanya. Gembyung pada saat pagelaran selalu menampilkan alunan musik yang dialunkan juga mengandung unsur yang sangat sakral. Hal itu dipegang teguh oleh para pemain Gembyung untuk menjaga keaslian seni tradisi yang diwariskan oleh leluhurnya.

Gembyung terdiri dari beberapa unsur yaitu Waditra, Pangrawit, Juru Kawih, Penari, dan Busana.
1. Waditra
Beberapa waditra atau alat musik yang dipakai dalam seni Gembyung antara lain:
Genjring kemprang
Genjring kempring
Genjring gembrung
Gendang
Kecrek
2. Nayaga
Nayaga terdiri dari lima orang. Pada saat pagelaran biasanya nayaga mengambil posisi duduk dan sila.
3.Juru Kawih
Juru kawih gembyung biasanya laki-laki atau satu orang dari yang memainkan genjring. Sehungga selain menggunakan genjring juru kawih juga melantunkan lagu. Lagu yang dilantunkan oleh Juru kawih biasanya lagu yang berbahasa Sunda buhun, yang dinyanyikan Juru kawih antara lain: ya bismillah, raja sirai, siuh, rinci manik, engko, dan geboy.
4.Penari
Penari Gembyung biasanya seorang laki-laki atau bisa saja dari penonton yang sangat menyukai seni Gembyung. Sehingga antara penari dan penonton bisa menari dengan bersam-sama. Tarian Gembyung mempunyai kekhasan antara lain gerakan tari dilakukan secara pelan sesuai irama Gembyung, dan penari biasanya sangat menikmati tariannya.Ada juga penari yang seperti kerasukan dengan mata terpejam, dan pada saat alunan musik berhenti penari seperti baru tersadar.
5.Busana
Busana yang sering dipakai oleh pemain gembyung biasanya mnggunakan pakaian tradisional Sunda seperti iket, kampretdan celana pangsit. Sedangkan busana penari selain menggunakan pakaian tersebut juga memakai Selendang.
Itulah mengenai kesenian khas kota Subang yang memiliki makna untuk memajukan kota Subang sebagai kota yang maju dengan semangat gotong royong seperti semboyan yang sudah tidak asing lagi bagi kita untuk mengingat Subang yaitu : :Rakyat Subang!!! Gotong Royong...........Subang!!!!....Maju.....”

Topeng Jati

Topeng Jati

TOPENG JATI (TOPENG MENOR)


Topeng Jati atau Topeng Menor yaitu kesenian topeng yang muncul dan berkembang di Desa Jati. Alasan penanaman terhadap kesenian Topeng Jati didasarkan pada tempat berkembangnya kesenian ini yaitu di Desa Jati Kecamatan Cipunagara. Sedangkan dinamakan Topeng Menor karena seni topeng tersebut pada saat itu mempunyai penari topeng yang cantik, bersuara merdu dan pandai menari, sehingga orang memanggilnya menor. Keahlian penari tersebut bisa menari bebrapa karakter topeng dengan luwes, baik karakter satria yang bergaya lemah lembut, maupun gaya rahwana atau buta dengan gaya menari yang gagah dan menakutkan.

Kesenian Topeng Jati merupakan hasil difusi dari suatu individu atau masyarakat, karena kesenian aslinya berasal dari luar Subang tepatnya dari daerah Cirebon. Beberapa unsure-unsur seni yang melekat pada Topeng Jati antara lain dari unsur topeng, waditra, nayaga, penari, dan busana.

1.Topeng
Topeng merupakan unsure pertama yang menjadi icon dalam kesenian ini. Topeng yang dipakai biasanya terbuat dari kayu kembang. Kayu kembang mempunyai keistimewaan yaitu bahnnya ringan dan awet. Topeng jati mempunyai beberapa buah topeng dengan mempunyai karakter masing-masing antara lain:

a. Topeng Panji:Topeng panji diibaratkan sebagai seorang satria. Topeng ini mempunyai karakter yang lemah lembut, lungguh, dan alim, dengan warna topeng merah muda dan putih.
b. Topeng Samba: Topeng Samba diibaratkan sebagai seorang satria yang memiliki sifat gandang. Warna topeng biasanya merah muda atau putih dan berambut.
c. Topeng Rumyan: Topeng Rumyan diibaratkan sebagai seorang satria yang mempunyai karakter pemberani dan gandang.
d. Topeng Tumenggung atau Punggawa: Topeng ini memiliki karakter yang berani sebagai halnya prajurit kerajaan yang siap berperang. Warna topeng biasanya merah muda dan berkumis.
e. Topeng Kelana atau Rahwana: Topeng ini berkarakter garang, serakah , dan suka membuat onar. Wrana topeng biasanya merah dan berkumis tebal.
f. Topeng Buta: Topeng Buta mempunyai karakter garang, menakutkan dan berperilaku jahat. Warna topeng biasanya merah dan berkumis tebal.

2.Waditra(Alat Musik)
Waditra yang sering digunakan dalam Topeng Jati diantaranya : gendnag, kulanter, goong, suling, ketuk, saron, gambang, dan kecrek.

3. Nayaga(Penabuh alat musik)
Nayaga Topeng Jati berjumlah 12 orang, dan melakukan tugas sesuai dengan fungsinya.

4. Dalang
Dalang mempunyai kemampuan dalam menirukan berbagai karakter suara topeng yang sedang dimainkan oleh seorang penari.

5. Sinden
Sinden berperan menyanyikana lagu pada saat penari topeng sedang beristirahat atau ketika sedang berganti peran. Lagu yang dilatunkan oleh sinden sangat beragam antara lain ketuk tiluan, dermayonan, dan kises saidah.

6. Penari Topeng
Penari topeng terdiri dari 2 orang yaitu perempuan dan laki-laki. Penari topeng perempuan berperan memainkan gaya topeng panji, samba, rumyang., tumenggung dan kelana atau rahwana. Sedangkan pemain topeng laki-laki hanya memerankan tarian buta.

7.Busana
Busana yang dipakai oleh penari Topeng Jati anatara lain sobrah dipaki di kepala seperti mahkota , baju dan celana yang dihias dengan mute, dan kain batik atau sinjang lancar. Sedangkan nayaga hanya atasannya saja yang seragam dengan memakai baju takwa dan iket sunda.

Beberapa kreativitas dalam penyajian pagelaran Topeng Jati :
1. Pembukaan : Memulai pagelaran dengan memaikan waditra sekitar dua atau tiga babak lagu atau disebut juga tatalu.
2. Ibing :Memulai mpagelaran dengan menampilkan berbagai tarian dari tokoh topeng dari mulai panji, rumyang, samba, temenggung, kelana, dan rahwana.
3. Pentupan :Pagelaran topeng jati biasanya ditutup dengan lagu Bale bandung.

Demikianlah mengenai tarian budaya subang yang ada di tanah air kita ini khusunya di daerah Subang.......harapanya untuk kedepannya bisa dikembangkan kembali agar kesenian ini tetap ada dan menjadi tradisi bagi tanah air kita ini..

Genjring Bonyok

Genjring Bonyok

GENJRING BONYOK
1.Asal-usul dan Perkembangan Genjring Bonyok
Genjring Bonyok adalah jenis kesenian yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Subang yang mempunyai alat musik utaman bedig dan genjring. Kesenian tersebut mulai lahir dan berkembang di Kampung Bonyok Desa Pangsor Kecamatan Pagaden. Genjring Bonyok merupakan kesenian yang terinspirasi dari kesenian Genjring Rudat.
Genjring Bonyok mulai lahir sebelum kemerdekaan atau pada zaman perkebunan P & T Lands. Pada waktu itu kampung Bonyok atau wilayah Desa Pangsor dikenal dengan daerah kontrak. Selain Genjring Bonyok ada beberapa jenis kesenian yang berkembang antara lain Kendang Penca, Ketuk Tilu, dan Wayang Golek. Kesenian tersebut berkembang sesuai dengan keinginan masyarakat yang membutuhkan hiburan.

Alat music(waditra) yang digunakan pada awal perkembangannya hanya menggunakan satu buah bedug,tiga buah Genjring.Kemudian Genjring Bonyok mengalami perkembangan dengan menambahkan atau memadukan alat music dari kesenian yang sedang berkembang pada waktu itu.
Seniman yang memiliki peranan penting dalam mendirikan dan mengembangkan Genjring Bonyok yaitu Talam dan Sutarja. Mereka membuat kreasi dalam setiap pertunjukan, sehingga Genjring Bonyok dapat dikenal oleh masyarakat. Beberapa periode perkembangan Genjring Bonyok:
-Tahun 1967 Genjring Bonyok baru mempunyai lima orang personil(nayaga) yaitu orang yang menabuh bedug dan empat orang yang menabuh Genjring.
-Tahun 1969 mulai memasukan terompet dan nayaga bertambah menjadi enam orang.
-Tahun 1982 Genjring Bonyok memasukan jenis alat music seperti gendang, kulanter, goong besar,goong kecil,dua buah kenong, dan kecrek.
-Tahun 1987 Genjring Bonyok mulai menggunakan sinden dan juru kawih dan lagu yang dilantunkannya yaitu lagu ketuk tilu.
Genjring Bonyok sudah banyak melakukan pertunjukan, hal tersebut dapat dilihat dalam beberapa even terdahulu antara lain pada tahun 1971 mengadakan pagelaran di gedung Rumentang Siang Bandung, tahun 1977 mengikuti festival Genjring Bonyok se-Jawa Barat yang diikuti oleh 24 grup,tahun 1978 mengdakan pagelaran di GOR Saparua Bandung,tahun 1979 pagelaran di Gedung Gubernur yang diikuti 3 grup dari 3 kabupaten,tahun 1980 pagelaran pada acara HUT Kabupaten Subang, tahun 1985 mengadakan pagelaran di TMII anjungan jawa barat dan Genjring Bonyok mulai ditampilkan di TVRI pusat Jakarta, tanggal 17 Agustus 1989 mengadakan pagelaran di lapangan Gasibu pada acara gelar senja dengan memasukan penari dari siswa-siswi sekolah, tanggal 1 Oktober 1989 mengisi pembukaan pameran Kabuten Subang.
Dengan demikian pagelaran Genjring Bonyok tiada hanya sebagai alat helaran pada sat hajatan, akan tetapi Genjring Bonyok dapat dipagelarkan di atas panggung, dan Genjring Bonyok juga bisa memakian penari dengan koreografi yang baik.
Maka fungsi kesenian Genjring Bonyok sangat beraneka ragam antara lain mengadakan pagelaran pada acara hajatan dengan cara melakukan helaran secara bersamaan dengan kesenia lainnya, misalnya dengan kesenian sisiangan. Mengadakan pagelaran pada acara-acara yang dianggap penting atau acara kedinasan.
2. Pertunjukan atau Penyajian Genjring Bonyok
Beberapa unsur yang penting yang sangat menunjang dalam pagelaran Genjring Bonyok yaitu Waditra (alat musik),nayaga(penabuh alat musik),juru kawih(sinden),penari,busana.
a.Waditra (alat musik)
Alat musik yang digunakan yaitu:
-1 buah bedug berfungsi untuk mengatur ketukan dipukul dengan cara-cara tertentu untuk membuat bunyi yang enak didengar.
-3 buah genjring yang berfungsi untuk membuat irama yang bersahutan dan mengimbangi alunan alat musik lain.
-1 buah gendang berfungsi mengatur irama dan memberi tekanan musik.
-1 buah kulanter berfungsi mengikuti irama.
-1 buah goong besar berfungsi untuk menutup akhir irama.
-1 buah goong kecil berfungsi untuk mengiringi irama.
-1 buah terompet berfungsi untuk membawakan melodi.
-2 buah kenong berfungsi mengimbangi irama.
-1 buah kecrek berfungsi untuk mempertegas dan mengatur irama.
b. Nayaga (penabuh alat musik)
Pada saat di atas panggung nayaga mengambil posisi duduk.Sinden duduk paling depan, dan diikuti oleh peniup terompet yang sejajar dengan penabuh gendang dan penabuh kecrek. Baris selanjutnya penabuh genjring dan penabuh ketuk, dan di belakangnya penabuh bedug dan penabuh goong. Kalau memakai penari biasanya berada di depan sinden. Pada saat helaran Genjring Bonyok biasanya bersamaan dengan kesenian lain, misalnya kesenian Sisingaan. Genjring Bonyok berada di posisi belakang setelah kesenian Sisingaan, dengan urutan posisi personil seperti posisi di atas panggung.
c. Juru Kawih
Lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Sinden dalam pagelaran adalah lagu-lagu ketuk tilu seperti gotrok,kangsreng,awi garambat,buah kawung,dan torondol.
d. Penari
Penari Genjring Bonyok pada saat tertentu memakai para penari khusus yang sesuai dengan koregrafi. Sedangkan pada saat mengadakan heleran para penari terdiri dari masyarakat yang ikut menari secara spontanitas dan memriahkan helara.
e. Busana
Busana yang dipakai oleh personil Genjring Bonyok diantaranya:
-Nayaga: baju kampret, celana pangsi,iket,semplak,selendang.
-Juru Kawih: kabaya, selendang, sanggul, dan hiasan bunga melati.
-Penari: laki-laki:kampret,celana pangsi,iket,selandang.
Perempuan:kabaya,selendang,sanggul.
Demikianlah ringkasan mengenai kesenian khas kabupaten Subang ini...harapnya dengan adanya informasi ini menjadi buah bakal untuk di mas ayang akan datang agar tidak punah.

10 Fenomena Aneh Dalam Otak Manusia

10 Fenomena Aneh Dalam Otak Manusia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVcJifVpCFW4P0e8O9P3XpigrGnZYNiFj8IKXLsySykvfMNaef-_iXoEnG-6O7RsNnTeKm82Z3J9EoMe00Edt6npXzkrN4Krr9eKFZ52rRa-T8LET3dJcJbdMnrZTsXzI1axkmzwprOPww/s1600/Brain.gif
Sampai saat ini masih banyak mysteri yang belum terungkap dari pikiran kita. Para ahli memang bisa menjelaskan fenomena-fenomena aneh dari pikiran kita tapi masih belum tahu dari mana asal semua itu. Mungkin kalian pernah mengalami beberapa fenomena di bawah ini.

1. Déjà Vu
Déjà Vu adalah perasaan ketika kita yakin pernah mengalami atau menyaksikan suatu kejadian sebelumnya, kamu merasa peristiwa itu sudah pernah terjadi dan berulang lagi. Hal ini diikuti dengan perasaan familiar yang kuat, takut dan merasa aneh. Kadang “kejadian sebelumnya” itu dikaitkan dengan mimpi, tapi kadang juga timbul perasaan yang mantap kalau kejadian tersebut benar-benar terjadi di masa lalu.

2. Déjà Vécu
Déjà Vécu adalah perasaan yang lebih kuat dari Déjà Vu. kalau Déjà Vu kita merasa sudah pernah melihat kejadian sebelumnya, tapi dalam Déjà Vécu kita akan mengetahui peristiwa tersebut jauh lebih detail, seperti mengingat bau dan suara-suara pada kejadian tersebut.

3. Déjà Visité
Déjà Visité adalah perasaan yang tidak biasa dimana kita merasa mengenal suatu tempat padahal sebelumnya kita tidak pernah mengunjugi tempat tersebut. Kalau Déjà vu berhubungan dengan peristiwa, sedangkan Déjà Visité berkaitan dengan tempat atau geografi. Nathaniel Hawthorne dalam bukunya yang berjudul “Our Old Home” bercerita saat dia mengunjungi reruntuhan sebuah kastil, tiba-tiba merasa kalau dia sudah sangat mengenal layout dari kastil yang baru pertama kali dia datangi itu. Belakangan dia sadar kalau bertahun-tahun sebelumnya dia pernah membaca puisi karangan Alexander Pope yang menggambarkan dengan detail kastil tersebut.

4. Déjà Senti
Déjà Senti adalah fenomena “pernah merasakan” sesuatu. Kejadiannya contohnya seperti ini : “Kamu merasa pernah mengatakan sesuatu, dipikiran kamu mengatakan, “Oh iya aku ngerti!” atau “Oh iya aku ingat!” tapi 1 atau 2 menit kemudian kamu akan sadar kalau kamu sebenarnya tidak pernah mengatakan apa-apa”.

5. Jamais Vu
Jamais Vu (tidak pernah melihat/mengalami) adalah kebalikan dari déjà vu. Jadi kamu tidak mengenal sebuah situasi padahal kamu yakin sekali kalau sebelumnya kamu pernah ada di situ. Bingung? Begini gampangnya: kamu mendadak tidak mengenal orang, kata-kata, atau tempat yang sebelumnya kamu tahu. Pada percobaan yang dilakukan Chris Moulin pada 92 orang yang disuruh menulis kata “pintu” 30 kali dalam waktu 60 detik ternyata 68 orang mengalami gejala Jamais Vu, yaitu merasa kalau “pintu” itu bahkan bukan merupakan sebuah kata. Ya Jamais Vu didiagnosis karena “kelelahan otak”.

6. Presque Vu
Presque Vu adalah perasaan yang kuat kalau kamu akan mengalami epiphany. Epiphany sangat jarang terjadi. Presque Vu artinya “hampir melihat” dan sensasinya bisa sangat membingungkan dan aneh.

7. L’esprit de l’Escalier
L’esprit de l’Escalier adalah saat kita merasa bisa melakukan sesuatu yang lebih baik pada sebuah situasi setelah peristiwa itu terjadi. Contohnya begini: Kamu seorang pemain sepak bola, saat tendangan penalti kamu menendang bola ke samping kiri dan ternyata berhasil diblok kiper. Tiba-tiba pikiran kamu mengatakan, “Ahh, aku sebenernya tadi sudah yakin kalau nendang ke kanan pasti gol!” Jadi L’esprit de l’Escalier adalah rasa penyesalan tidak melakukan tindakan yang berlawanan dari suatu peristiwa sebelumnya.

8. Capgras Delusion
Capgras Delusion adalah fenomena dimana kita merasa yakin kalau keluarga atau teman dekat kita sebenernya adalah orang lain yang wujudnya sama persis. Seperti cerita-cerita di film Alien dimana tubuh manusia diambil alih oleh makhluk luar angkasa agar bisa hidup berdampingan dengan manusia biasa. Khayalan ini biasa terjadi pada penderita schizophrenia atau kelainan mental lain.

9. Fregoli Delusion
Fregoli Delusion adalah fenomena otak yang sangat jarang terjadi. Orang yang mengalami Fregoli Delusion sangat percaya kalau beberapa orang yang dia kenal sebenarnya adalah satu orang yang melakukan berbagai penyamaran. Fregoli berasal dari nama aktor Italia “Leopoldo Fregoli” yang bisa melakukan merubah penampilan dengan cepat dalam pertunjukannya.

10. Prosopagnosia
Prosopagnosia adalah fenomena dimana seseorang kehilangan kemampuan untuk mengenal wajah orang atau benda lain yang seharusnya mereka kenal. Orang yang mengalami ini biasanya menggunakan indera lain untuk mengingat orang tersebut, seperti bau parfum, gaya bicara atau cara berjalan orang itu. Contoh yang paling terkenal dari kasus ini dipublikasikan oleh Michael Nyman dalam bukunya yang berjudul “The man who mistook his wife for a hat”.

Sumber : kaskus.us

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Penyebab Manusia Merasakan Jatuh Cinta

Penyebab Manusia Merasakan Jatuh Cinta
Ya...ya...sekarang saya akan mengulas artikel yang cukup menarik karena ini menyangkut aktivitas manusia pada umumnya (dan aktivitas yang penting).

Bagaimana manusia jatuh cinta. Kira-kira, jawaban apa ya yang keluar ketika anda ditanyakan, 'Mengapa kita bisa jatuh cinta ya?' (silakan jawab melalui komentar, kita akan buka diskusi mengenai ini)

Mungkin beberapa orang akan mengatakan, 'Ya...memang sudah takdir manusia seperti itu'. Tidak salah memang. Lalu mungkin ada juga yang menjawab dengan pertanyaan, 'Ya...bagaimana bisa tercipta manusia-manusia yang lain?' Luar biasa, jawaban inipun tidak salah. Rupanya akan ada banyak jawaban yang sekiranya proporsional untuk menjawab pertanyaan ini. Namun, disamping jawaban yang kedengarannya umum, kita bisa mencari penjelasan yang sifatnya scientific. Ada beberapa penjelasan mengenai aktifitas emosi (karena cinta termasuk bagian dari emosi manusia) berdasarkan sudut pandang ilmu biologi (atau mungkin kedokteran).

Dengan dasar 'segala kegiatan yang dilakukan manusia baik secara sadar maupun tidak sadar, ada peran hormon dibalik itu semua'. Ok, mungkin dari pembaca artikel ini ada yang memiliki background biologi atau kedokteran yang cukup kuat. Namun, saya tetap akan memberikan penjelasan tentang apa itu hormon (sebenarnya anda bisa langsung cari di wikipedia, namun karena saya begitu baik, saya akan carikan untuk anda).

Berdasarkan definisi yang tercantum pada wikipedia, hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Nah, dari definisinya saja sudah terlihat, pesan. Tiap rangsangan yang ada dalam tubuh kita tentunya melibatkan reaksi kimia.

Sekarang kita akan membahas satu persatu hormon yang memengaruhi atau merangsang kegiatan yang dinamakan cinta.

Hormon pertama dopamine. Dari situs di atas, dijelaskan bahwa hormon ini bekerja selayaknya kokaine. Ketika anda bertemmu seseorang yang anda sukai, hormon dopamine ini bekerja dan sifatnya addictive. Mereka yang menyukai pasangannya seakan-akan ketagihan untuk terus bertemu dengan orang yang disukainya itu.

Pernahkah anda mendengar rayuan gombal dan tak bermutu berikut ini?

'Jantungku berdetak kencang saat aku melihatmu (hoekhh)'. Selain itu, nafas orang yang mengidap 'cinta' ini menjadi lebih cepat (atau istilahnya ngos-ngosan)

Menurut anda, siapa dalang dibalik aktifitas tak lazim tersebut? Jawabannya adalah fenylethilamin. Rupanya, rayuan gombal dan tak bermutu di atas merupakan efek dari hormon tersebut (selamat kepada anda sang pengguna rayuan tersebut. anda rupanya mengetahui efek dari fenylethilamin).

Berikutnya ada peran hormon adrenalin didalamnya. Sebagian pengaruh dari adrenalin ada yang mirip dengan fenylethilamin, yaitu mempercepat nafas. Selebihnya ada lagi hubungannya dengan , lagi-lagi lirik-lirik tak bermutu, 'makan tak nafsu karena mu' . HUAAAAHAHAHAHA.

Inilah penjelasannya mengapa lirik dan rayuan sampah terkadang ada betulnya. Membahas lirik di atas, hal itu dipacu oleh kerja hormon adrenalin. Ketika hormon ini bekerja, efek yang ditimbulkan dapat menghilankan nafsu makan karena organ pencernaan jadi bekerja lebih lambat (lagi-lagi selamat kepada mereka yang menggunakan kalimat seperti itu).
Nah, yang berikutnya rada-rada menakutkan. Rupanya, selain hormon dopamine yang bekerja selayaknya kokaine, ada juga hormon yang bekerja selayaknya morphine.

Hormon ini bernama endorpin. Hormon ini dikatakan adalah morfinnya tubuh karena memang sifatnya yang seperti morfin. Dan hormon hanya akan muncul ketika kita merasakan sakit, kegembiraan, dan orgasm. Namun, rupanya ketika kita jatuh cinta, hormon ini juga bekerja, oleh karena itu orang yang jatuh cinta merasa bahagia (kadang-kadang jadi berlebihan).
Pada kaum pria yang suka melakukan masturbasi, nih, lagi-lagi hormon ini bekerja. Namun, jika dilakukan dalam frekuensi yang tinggi (terlalu sering) memiliki dampak pada penurunan ingatan jangka pendek
Ketika anda makan cokelat, hormon endorpin ini juga akan dihasilkan.

Kemudian vasopresin. Hormon ini juga memiliki peranan dalam kegiatan sexual. Hormon ini dapat dapat menekan sekresi air. Hormon ini juga bekerja ketika seorang pria mengalami ejakulasi. Hormon ini juga berperan sebagai antidiuretik yang dapat mengatur pengeluaran urin (atau mengatur proses sekresi air). Tanpa hormon ini, anda sudah pasti memerlukan bantuan pampers.

Dan yang terakhir adalah oxytocine. Ketika anda memeluk atau membelai pasangan anda, hormon ini akan dihasilkan di hipotalamus. Hormon ini dihasilkan dalam jumlah yang besar ketika seorang wanita masuk dalam fase menyusui.

Nah, rupanya cinta bukan hanya bisa diliat dari sudut pandang sinetron saja, (dengan segala lika-liku cerita yang membuat leher pegal), namun bisa juga dibahas dari segi science. Untuk para pembaca, silakan kalau ada komentar postkan di bagian komentar.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!