Rahasia Menjalin Koneksi Otak
SAYA yakin kamu tahu atau mengenal atau pernah mendengar informasi tentang lebah. Ya, binatang penghasil madu ini memiliki kapasitas 7.000 sel otak. Tentulah sangat jauh jika dibandingkan dengan otak manusia yang mencapai 100.000.000.000 (seratus miliar sel). Akan tetapi, meskipun hanya memiliki 7.000 sel otak, lebah mampu terbang ke sana-ke mari mencari madu, memberitahukan lokasi madu temuannya kepada teman-temannya, lalu pulang dengan selamat ke sarangnya tanpa harus menggunakan peta atau kompas. Lebah juga sanggup menjalankan amanat dan tugas yang dibebankan padanya, tanpa harus menyabot atau mencaplok wewenang lebah lainnya. Bahkan, lebah dapat membentuk koloni yang terorganisasi dengan baik. Bayangkan. Hanya dengan 7.000 sel otak, lebah sudah sedemikian hebat.
Bagaimana dengan manusia? Tentu saja, dengan kapasitas seratus miliar sel otak yang dimilikinya, manusia memiliki kehebatan 14.285.714 lipat dari lebah. Hanya saja, kehebatan otak manusia, termasuk saya dan kamu, masih sebentuk potensi, barulah akan berguna jika potensi itu ditumbuh-kembangkan atau didaya-gunakan. Artinya, potensi otak kita bukan garansi yang menjamin kita bakal cerdas. Tingkat kecerdasan kita tergantung pada seberapa mampu kita memanfaatkan potensi itu.
Maka, hanya ada satu rahasia untuk menjadi pembelajar yang cerdas dan gemilang, yakni melatih otak. Caranya? Dengan sering menggunakannya. Mudah sebenarnya, tetapi banyak di antara kita yang abai melakukannya. Kita sering menganggap bahwa berpikir adalah pekerjaan refleks, yang bisa dilakukan secara naluriah atau otomatis. Padahal, sama seperti bagian tubuh lainnya, otak pun harus sering dilatih.
Oh ya, sel otak kita baru akan berfungsi dengan baik jika terjadi koneksi antarsel. Konon, koneksi antarsel itu bisa mencapai kemungkinan antara 1 hingga 20.000 koneksi. Artinya, semakin sering kita melatih dan menggunakan otak, semakin besar peluang terjadinya koneksi antarsel. Dan, semakin besar pula kemampuan daya ingat kita. Namun, sebaliknya, otak yang jarang dilatih atau digunakan akan berakibat kurangnya koneksi antarsel. Akibatnya, kemampuan otak untuk menyimpan memori jadi terbatas, efek sampingnya akan memicu kita jadi pelupa.
Jadi, jika kita tidak ingin diserang virus pelupa, sering-seringlah melatih otak.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara melatih otak dengan tepat? Jangan cemas. Banyak ahli otak yang sudah mengembangkan beberapa "jurus ampuh" atau "rahasia jitu" untuk melatih otak. Entah lewat kuis, games, atau permainan berpikir yang menuntut otak berpikir maksimal. Banyak pula di antara kuis-games-permainan berpikir itu yang dikemas secara ringan, sehingga kita bisa melakukannya dengan santai, enjoy, dan menyenangkan.
Hanya saja, ada tiga syarat awal yang kita butuhkan sebelum melatih otak. Pertama, pusatkan konsentrasi. Ini syarat pertama yang harus kita miliki. Bahkan, ini harus jadi prioritas pertama kita. Dengan konsentrasi tinggi, terpusat hanya pada apa yang sedang kita hadapi atau pelajari, informasi dapat tercerap dan terekam dalam ingatan kita. Kuncinya, semakin fokus, semakin bagus.
Kedua, bangkitkan emosi positif. Carilah alasan emosional yang bisa memicu minat dan semangat untuk mempelajari sesuatu. Tanamkan bahwa "apa yang kita tahu" sebenarnya adalah "banyak yang belum kita ketahui". Artinya, ikatan emosional yang kuat akan mempermudah bagi kita untuk memahami dan menguasai apa saja yang kita pelajari. Bahasa sederhananya, tumbuhkan cinta. Dengan cinta, segala yang rumit akan terlihat sederhana, dan segala yang sulit akan tampak mudah.
Ketiga, terus berlatih. Jangan pernah berpuas diri. Kepuasan akan menghambat perkembangan otak Anda. Ingatlah, mustahil bagi kita untuk mendongkrak kecerdasan hati (spiritual-emosional), jika kita tidak meningkatkan kinerja otak. Artinya, Semakin sering kita berlatih, semakin besar peluang berhasil. Semakin rajin otak dilatih, semakin besar kemungkinan kita meningkatkan kecerdasan yang lainnya dalam diri kita. Jadi, jangan bosan. Terus melatih diri.
Akhirnya, semuanya berpulang pada diri kita sendiri. Betapa pun banyak teori kita lahap, jika kita tidak gigih dan bersungguh-sungguh, tak banyak hasil yang bisa kita dapatkan. Salam sukses selalu!
No comments:
Post a Comment