Arema vs Persiram : Singo Ingin Sapu Bersih , Dewa Laut Ekstra All Out
Sopan santun dan beramah tamah mungkin tidak akan terlihat dalam laga kedua Arema Indonesia di Indonesia Super League (ISL), sore ini (13/1) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Meski didapuk sebagai tuan rumah, Singo Edan julukan Arema, tak akan banyak bersopan santun menyambut sang lawan Persiram Raja Ampat yang datang jauh dari bumi papua.
Bukannya tak tahu adat. Tapi kini tim berlogo singa sedang on fire untuk mendulang sebanyak mungkin poin dan pundit-pundi gol di laga kandang. Dengan dukungan puluhan ribu Aremania, Christian Gonzales dkk hanya punya satu misi saat menghadapi Persiram : sapu bersih poin kandang. Untuk mewujudkan misi menyapu bersih semua poin kandang, jelas Arema tak bisa bersungkan ria terhadap tim tamu yang datang. Menang. Bantai. Cetak banyak gol. Mungkin hanya itulah yang ada di dalam pikiran Aremania. Mungkin ini juga yang ada di dalam benak para bomber. Bahkan, mungkin ini juga yang terbersit dari strategi yang diracik headcoach Rahmad Darmawan (RD) dalam menghadapi Dewa Laut, julukan Persiram.
Secara teknis, untuk mewujudkan misi sapu bersih poin kandang, Beto Goncalves dkk harus memaksimalkan semua peluang gol. Karena itu, RD hanya menekankan satu hal. ”Saya pikir untuk striker, yang harus ditekankan hanya soal konsentrasi ketika mendapatkan peluang. Konsentrasi itu sangat penting,” ujar RD usai memimpin sesi latihan di Stadion Gajayana kemarin. Entrenador berusia 46 tahun ini menyadari bahwa urusan variasi serangan dan kombinasi play Joko Sasongko dkk sudah tidak ada masalah. Prosentase peluang yang tercipta saat menghadapi Persidafon Dafonsoro di laga pertama juga cukup besar. Kemenangan dengan lima gol menjadi bukti tajamnya variasi serangan Arema. Tapi, peluang yang banyak tercipta juga belum dimaksimalkan menjadi gol. Karena itu, satu-satunya yang diperlukan Kayamba Gumbs dkk untuk menghancurkan gawang Persiram hanyalah konsentrasi.
Namun demikian, konsentrasi bukan hanya pe-er barisan penyerang saja. Tiap lini juga wajib konsentrasi selama 2 x 45 menit demi mewujudkan target sapu bersih poin kandang. Untuk itu, RD mewanti-wanti anak-anak asuhnya mewaspadai gerakan Jimmy Koko Lomell dkk. ”Yang pasti kualitas lini depan dan gelandang cukup baik, lini belakangnya juga baik. Anak-anak harus tahu kapan melakukan pressing, kapan waktunya zone defence transisi dari menyerang ke bertahan,” ujar mantan pelatih Persipura Jayapura itu.Saat pertandingan perdana, Arema kecolongan dua gol karena kurangnya reaksi antisipasi serangan balik tim lawan.
sementara itu Meski berstatus tamu, Jaya tampaknya tak akan sungkan-sungkan main ekstra all out. Pasalnya, skuad berjuluk ‘Dewa Laut’ sudah tak mau pulang dengan tangan hampa ke bumi Papua. Menyusul, Yandri Pitoy dkk masih berpoin nol di papan klasemen karena ditekuk 1-0 oleh Persegres-Gresik United (GU) dalam laga away perdana ISL, Selasa (8/1) lalu. Meski di atas kertas Arema lebih diunggulkan karena disebut bertabur bintang dan mengawali ISL dengan meyakinkan, Persiram mengaku tak gentar serta siap mencuri poin di Stadion Kanjuruhan. “Target saya bisa memberi perlawanan maksimal, untuk meraih poin,” ujar Jaya usai memimpin uji coba lapangan di Stadion Kanjuruhan, kemarin.
Biasanya, target mencuri poin bisa membuat formasi dan strategi berbau negative football. Namun, mantan asisten pelatih Arema pada era 2000-an itu tak setuju. Kendati memiliki target mencuri poin, Jaya tetap menginstruksikan pemainnya untuk bermain all out dan mengimbangi Singo Edan yang dipastikan bermain ofensif. ”Kalau head to head mungkin Arema lebih baik dari kami. Tapi Persiram punya karakter sendiri dan itu tidak akan kami hilangkan saat bertanding lawan Arema, apalagi kondisi semua pemain sedang baik, semua pemain sudah siap diturunkan besok,” ujar pelatih yang membawa Persik Kediri menjadi juara Liga Indonesia tahun 2003. Soal strategi, Jaya jelas-jelas tidak mau mengungkapkan lebih detail. Tapi, pelatih berusia 49 tahun dipastikan bermain dengan strategi sama seperti saat melawan Gresik United. Walaupun kalah 0-1, tapi Cenderawasih Biru, julukan Persiram, berhasil menampilkan sepakbola yang baik dan terkoordinasi dengan baik.
Dua pemainnya, Jerry Karpeh dan James Koko Lomell bermain baik dan menjadi faktor vital bagi Persiram dalam mengancam gawang GU di pertandingan lalu. Bukan tak mungkin, dua pemain ini, disokong punggawa Laskar Kilometer 16, julukan Persiram yang lain, bakal mengulang performa menawan dan membahayakan gawang Kurnia Meiga. Walau enggan membeberkan formasi dan strateginya, pelatih kelahiran Medan ini mengindikasikan gaya defence berbasis one on one serta gaya serangan ball possession dengan support lini belakang. Hal tersebut terlihat dalam latihan di Stadion Kanjuruhan kemarin pagi.(dg)
No comments:
Post a Comment