Sulap Karung Goni Jadi Boneka
Boneka dari Karung Goni? Aduh, bagaimana bentuknya ya? Yang kita tahu, karung goni difungsikan untuk keperluan yang sangat sederhana. Misalnya sebagai kantong beras atau karung gula, dan ayah sering memanfaatkan sebagai kain penutup cor-coran yang masih basah.
Akan tetapi, bagi sekelompok orang, karung goni mempunyai manfaat luar biasa. Siapa sangka, barang yang terkesan kotor dan lusuh ini disulap menjadi kerajinan unik yang bernilai tinggi.
Dari pantauan inioke, ada beberapa orang di Indonesia yang menyulap karung goni jadi aneka cendera mata. Di Bandung, ada tiga orang pemuda yang mencuatkan ide ini. Mereka memanfaatkan karung goni sebagai bahan dasar untuk menciptakan aneka benda seni yang unik. Mereka adalah Nor Hasan Alrasid, Koko dan Tatang Rusmana. Hanya dengan puluhan ribu saja, mereka telah mendapatkan keuntungan hingga jutaan rupiah.
Kepada majalahpengusaha.com, ketiga pemuda ini menjelaskan bahwa mereka mengurai karung goni tersebut menjadi benang, selanjutnya benang tadi dililitkan pada kawat yang dipola menjadi sebuah boneka. Memang terkesan mudah, tapi tidak setiap orang bisa melakukannya.
Dari benang-benang gono tersebut disulapnya boneka Goni yang unik dan beragam bentuk. Tak sampai di situ, mereka pun mulai mencari pasar untuk menjual hasil karya. Awalnya, Hasan memutuskan memasarkan produk ke beberapa toko souvenir di Bandung dengan sistem konsinyasi. Namun setelah dijalani beberapa minggu, angka penjualan yang diperoleh kurang memuaskan. Proses pembayaran oleh toko tersebut juga mengalami masalah.
Pikirannya pun melirik pada tempat keramaian yang selalu dikunjungi orang seperti di Gasibu, Cihampelas dan Punclut-Ciumbuleuit. Awal-awal, mereka memang membidik pembeli saat-saat hari libur tiba. Hasilnya di luar dugaan. Setiap hari produknya habis terjual. Pembeli pun bervariasi, mulai dari masyarakat lokal, luar kota hingga wisatawan mancanegara.
Serat karung goni berwarna cokelat, diubah menjadi sebuah kerajinan tangan berbentuk mobil mercy tahun 1940'an, sepeda, kap lampu, sepeda vespa, boneka orang-orangan, bahkan miniatur arena perang-perangan.
Harga yang ditawarkan untuk produk kerajinan tangan dari karung goni ini bervariatif, untuk boneka orang-orangan, harganya cuma Rp55.000, sedangkan yang paling mahal, miniatur perang-perangan yang mencapai Rp1.500.000.
Dari galeri semarang.com, di Semarang ada seniman bernama Samsul Arifin, yang juga mengubah karung goni menjadi boneka-boneka goni. Hasil karyanya ini pernah dipamerankan di Mall Semarang. Berbeda dengan tiga pemuda Bandung tadi, Samsul Arifin lebih memasarkan produknya untuk kegiatan sosial. Melalui karung goni, ia menuangkan keresahannya pada dunia pendidikan melalui sosok-sosok boneka yang diciptakannya.
Ide Iseng
Bisnis kreatif seperti karung goni ini memang tak banyak yang menciptakan, karena tak banyak orang yang bisa berpikir ke arah demikian. Seperti yang dipaparkan tiga pemuda dari Bandung, ide briliant ini bermula dari keisengan. Berawal dari mengisi waktu luang, mereka menciptakan Boneka Goni.
Sementara itu, dari tvone, ini juga melihat usaha seorang pemuda yang menjual boneka dari karung goni. Ia menyampaikan bahwa ide itu muncul dari tugas prakarya atau kerajinan tangan miliki keponakannya. Dari coba-coba, ia tak menyangka bisa menciptakan sebuah boneka, dan sekarang justru sudah menjadikannya sebagai bisnis.
Kreatifitas yang diciptakan dari karung goni ini seharusnya menjadi gambaran bagi kita bahwa kreatifitas itu bisa diciptakan di mana. Berangkat dari karung goni saja, kita bisa menghasilkan uang. Menurut inioke, cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi pelajar SD, SMP dan SMA.
Di sekolah, mereka mengecap mata pelajaran kerajinan tangan. Dahulu, zaman 1990-an, aneka patung dan mainan dicptakan dari sabun, katu, batang korek api dan kotak korek api. Kelas ini seharusnya menjadi inspirasi bagi banyak anak Indonesia untuk berkreatifitas dan menciptakan banyak hal. Dengan mengolah bahan yang ada, kita bisa membantu pemerintah memanfaatkan barang bekas menjadi barang unik.
No comments:
Post a Comment