Olahraga Plus Ngopi, Kombinasi Hebat Cegah Kanker Kulit
Jakarta - Apakah Anda sering ngopi sebelum atau sesudah ngegym? Ada kabar baik untuk Anda. Selain tubuh menjadi ramping dan dapat berbagai manfaat kopi, kebiasaan ini juga bisa berdampak baik bagi kesehatan dan kecantikan kulit Anda.
Tim peneliti dari Ernest Mario School of Pharmacy, Rutgers University di New Jersey, Amerika Serikat, meneliti efek kafein da
n olahraga pada 160 tikus percobaan. Hewan-hewan ini disinari ultraviolet B, penyebab kanker kulit yang menyerang manusia. Tikus diberi perlakuan demikian sehari sekali selama 20 minggu.
Setelah itu, tikus-tikus tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu yang diberi kafein, diberi roda hamster, serta yang diberi air putih saja. Tikus yang diberi kafein saja memiliki tumor 27% lebih sedikit dibanding tikus yang tidak diberi kafein. Kanker yang ada di tubuh mereka juga 61% lebih kecil.
Sementara itu, tikus yang hanya berolahraga berkurang aktivitas tumornya hingga 35%. Tumornya pun mengecil sampai 70%.
Jika disatukan, kafein dan olahraga dapat menghasilkan manfaat yang lebih hebat. Tumor di kulit tikus yang mengonsumsi kafein dan berolahraga berkurang hingga 62%. Ukuran tumor pun menyusut hingga 85% dibanding tikus yang hanya minum air putih.
Setelah 2 minggu mendapat asupan kafein dan berolahraga, tikus mengalami penurunan berat badan hingga 63%. Angka ini terlihat signifikan dibanding tikus yang hanya berolahraga, mengonsumsi kafein, atau minum air putih saja. Inflamasi juga berkurang sampai 92%. Pada manusia, peradangan dapat dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit kronis, seperti jantung, alzheimer, kanker, dan asma.
Bagaimana mekanismenya? Diduga, kafein membuat tikus berolahraga lebih lama dan lebih keras. Akibatnya, banyak jaringan lemak terkikis. Lemak mengeluarkan zat inflamasi yang mempertinggi resiko kanker kulit. Tak hanya itu, sel-sel lemak juga bisa memblokir apoptosis, yaitu cara alami tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak. Makanya, kombinasi kafein dan olahraga dapat menekan kemungkinan terkena kanker kulit.
“Kombinasi pengobatan ini dapat menekan pertumbuhan kanker kulit akibat sinar matahari pada tikus. Saya yakin temuan ini bisa diterapkan pada manusia, sehingga kita juga bisa mendapat manfaatnya,” ujar Dr Yao-Ping Lu, pemimpin riset ini, seperti dikutip dari Daily Mail. Studi tersebut dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Association for Cancer Research di Chicago, Selasa (3/4).
(odi/odi)
No comments:
Post a Comment