'Soal Keabsahan Kongres PSSI & KPSI, Biar FIFA yang Menilai'
Jakarta - PSSI dan KPSI tetap menyelenggarakan kongres meskipun Kemenpora tak "merestuinya". Tak mau dianggap melakukan intervensi, Kemenpora menyerahkan segala keputusan akhir pada FIFA.
Seperti diketahui, PSSI tetap melaksanakan kongres luar biasa (KLB) di Palangkaraya pagi ini meskipun Agung Laksono selaku Plt. Kemenpora menegaskan tak memberi rekomendasi untuk pihak Djohar Arifin kemarin terkait belum ada titik temu dengan pihak KPSI usai MoU pekan lalu.
Sementara itu KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia) juga tak mau kalah dengan menggelar kongres serupa di Hotel Sultan, Jakarta, pada hari ini dan sampai berita ini diturunkan masih berlangsung di Grand Ballroom.
Terkait kengototan dua pihak itu menyelenggarakan kongres, pemerintah dalam hal ini pihak menpora tidak bisa menilai mana pihak yang paling benar. Agung menyerahkan keputusan akhir kepada FIFA selaku federasi tertinggi sepakbola dunia.
Namun, Agung mengharapkan Indonesia tidak diberikan sanksi dan jika pun sanksi harus dijatuhkan, pemerintah akan berusaha keras agar FIFA mencabutnya.
"Karena ada dua kongres penilaian kepada keabsahan kongres itu diserahkan kepada FIFA (yang akang menghelat kongres 14 Desember). Kami tidak menghendaki ada sanksi. namun jika sanksi dijatuhkan, kami sudah siapkan langkah-langkah yang akan dilakukan," ujar Agung dalam konferensi pers di Kantor Kemenpora, Senin (10/12/2012) siang WIB.
"Karena pemerintah juga terbatas (wewenangnya), mohon FIFA jangan anggap ini intervensi karena bisa menyebabkan sanksi. Pemerintah tidak berikan rekomendasi (PSSI-KPSI kongres) tapi juga tidak bisa larang dua belah pihak lakukan kongres," sambungnya.
"Langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah adalah mendorong jalan keluar agar tidak mendapat sanksi dan langkah pemerintah adalah memenuhi surat FIFA itu," tuntasnya.
Foto: Kongres KPSI di Hotel Sultan yang digelar hari ini 10 Desember (Detiksport/Rengga Sancaya)
(dtc/cas) Sumber: detiksport
No comments:
Post a Comment